Rabu 11 Sep 2019 00:16 WIB

UMY Raih Medali Emas dan Perak di Kejuaraan Dunia Tapak Suci

Kejuaraan dunia diikuti oleh belasan negara dari berbagai belahan dunia.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)  yang memenangkan medali emas untuk kategori Ganda Tangan Kosong Putera dan  medali emas untuk kategori Tunggal Tangan Kosong Puteri pada ajang 1st  Tapak Suci World Championship.
Foto: umy
Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang memenangkan medali emas untuk kategori Ganda Tangan Kosong Putera dan medali emas untuk kategori Tunggal Tangan Kosong Puteri pada ajang 1st Tapak Suci World Championship.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mencatatkan prestasi di kancah internasional. Mereka berhasil menorehkan prestasi di bidang olahraga pencak silat.

Ketiganya berhasil mendapatkan medali emas untuk kategori Ganda Tangan Kosong Putera dan medali emas untuk kategori Tunggal Tangan Kosong Puteri pada ajang 1st Tapak Suci World Championship. Ajang ini diselenggarakan di Kota Solo, Jawa Tengah pada 2 hingga 5 September 2019.

Baca Juga

Ketiga mahasiswa tersebut yakni Panji Nugroho dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Aldi Hendarsyah dari Jurusan Hubungan Internasional dan Fanny Periamaya Utami dari Jurusan Teknik Sipil.

Kejuaraan untuk menyongsong Muktamar Muhammadiyah ke-48 dan olahraga Pencak Silat menuju Olimpiade tahun 2020 ini diikuti oleh 547 atlet dari 14 negara.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengucapkan selamat dan terima kasih kepada ketiga mahasiswa tersebut. Sebab, mereka telah mengharumkan tidak hanya UMY, namun Indonesia di tingkat internasional melalui salah satu olahraga asli Tanah Air.

“Saya ucapkan selamat untuk kalian yang sudah berjuang dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang setimpal. Kalian bukan hanya membawa nama pribadi, tapi membawa nama UMY,” kata Gunawan di UMY, Senin (9/9).

Gunawan pun mendorong agar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci UMY dapat berkembang lebih maksimal. Untuk itu, ia berencana membangun fasilitas untuk menunjang aktivitas Tapak Suci UMY, yakni gedung latihan beladiri.

“Dalam beberapa waktu kedepan UMY berecana untuk mendirikan gedung yang dapat digunakan oleh UKM beladiri untuk latihan. Segalanya harus dipersiapkan dengan baik,” kata dia.

Ketua Tapak Suci UMY sekaligus peraih medali emas, Panji Nugroho menjelaskan, persiapan untuk ajang tersebut telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Persiapan mulai dari koreografi gerakan, fisik dan lainnya.

Melalui berbagai persiapan yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan pun juga cukup maksimal. Sehingga, turut memberi sumbangsih guna menjadikan kontingen Tapak Suci Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi Juara Umum Dua.

"Gerakan yang kami tampilkan ketika lomba merupakan hasil usaha yang cukup lama. Tetapi itu semua kami lakukan agar mendapatkan hasil yang terbaik untuk UMY dan juga kontingen DIY," ujarnya.

Pengalaman ini, kata Panji, dapat menjadi semangat untuk semua anggota Tapak Suci UMY ke depannya. Ia berkomitmen untuk berusaha meningkatkan kualitas anggotanya agar semakin berprestasi.

"Jadi porsi latihan harus dilakukan secara konsisten dan berkualitas. Pencapaian ini harus bisa menjadi pelecut semangat untuk kami agar dapat berprestasi lebih tinggi lagi," kata Panji.

Kejuaraan dunia ini diikuti oleh belasan negara dari berbagai belahan dunia seperti Aljazair, Timor Leste, Singapura, Mesir, Thailand, Pakistan, Uganda, Palestina serta tuan rumah Indonesia. Kemudian dalam kejuaraan dunia tersebut dipertandingkan 18 nomor kategori olahraga yakni 11 untuk putra dan tujuh untuk putri, serta 16 nomor kategori seni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement