Senin 09 Sep 2019 23:36 WIB

Papua Butuh Solusi Konkret

Pemerintah harus memberikan solusi konkret untuk mensejahterakan masyarakat Papua

Wajah pengunjuk rasa digambar bendera kejora di aksi dekat Istana, Rabu (28/8). Aksi dilakukan oleh mahasiswa Papua Barat sebagai protes atas insiden rasis.
Foto: AP
Wajah pengunjuk rasa digambar bendera kejora di aksi dekat Istana, Rabu (28/8). Aksi dilakukan oleh mahasiswa Papua Barat sebagai protes atas insiden rasis.

Beberapa minggu ini situasi di Papua bisa dikatakan mengalami krisis keamanan. Namun sayang sekali perhatian pemerintah terhadap kasus ini kurang. Bahkan isu yang justru lebih ramai dibicarakan di media elektronik adalah isu pemindahan ibu kota. Ini hal yang memprihatinkan, bukankah isu disintegrasi harusnya lebih krusial?

Tidak dapat dipungkiri konflik yang berujung kepada tuntutan referendum ini disebabkan karena masyarakat Papua merasa dimarginalkan. Kehadiran negara dirasakan sangat kurang mensejahterakan masyarakat Papua disaat SDA mereka dieksploitasi sedemikian rupa. Saat kemiskinan dan perasaan terabaikan mendorong protes dan perlawanan hingga menjadi pemberontakan OPM pun tindakan negara tidak tegas. Pemerintah terkesan santai dan lamban merespons pergerakan dari OPM.

Namun saat ini jika hanya sekedar menindak tegas OPM justru akan meningkatkan dukungan dari masyarakat Papua kepada OPM. Maka, seiring dengan melakukan tindakan kepada OPM pemerintah juga harus memberikan solusi konkrit untuk mensejahterakan masyarakat Papua.

Negara harus merangkul saudara-saudara kita di Papua dan hadir untuk mewujudkan kesejahteraannya. Jangan pula melibatkan asing dalam penyelesaian krisis di Papua karena ini masalah stabilitas nasional yang tidak seharusnya dicampuri pihak yang tidak berkepentingan.

Ingat, jika Papua merdeka siapa yang dirugikan dan siapa yang diuntungkan? Bangsa ini jelas merugi sedangkan asing yang menguasai sebagian besar aset SDA akan bertepuk tangan karena semakin mudah menjalankan kepentingannya.

Pengirim: Ryang Adisty Farahsita, Sleman

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement