Senin 09 Sep 2019 22:23 WIB

Menuju Puncak Hijrah

Hijrah kini bagi kaum muslimin tak lagi bermakna sekedar berpindah tempat.

Hijrah, ilustrasi
Hijrah, ilustrasi

Tanda pagar #HijrahMenujuSyariahKaffah, mencuri perhatian publik tepat pada peringatan tahun baru Islam, 1 Muharram 1441H/1 September 2019 lalu. Penuhi Jagad maya, dokumentasi-dokumentasi dari puluhan kota yang tersebar massif, dominasi bendera tauhid menjadi pemandangan baru di peringatan tahun ini. 

Hijrah kini bagi kaum muslimin tak lagi bermakna sekedar berpindah tempat. Bahkan satu dekade terakhir, hijrah telah mendominasi kata kunci di dunia maya. Tak hanya lekat bagi perubahan individu, gelombang seruan hijrah melebar hingga berpindahnya kondisi masyarakat. Dari kondisi jauh dari agama menuju kondisi penuh dengan kerahmatan pengaturan agama (Islam). 

Baca Juga

Indonesia, bumi yang diberkahi, perlahan memperlihatkan gejala Sindrom Chicago. Seolah tumbuh kuat secara ekonomi namun nyatanya rapuh dari segi peradaban.

Kerusakan akibat pemisahan agama dari kehidupan menyisakan masalah generasi yang tak kunjung usai. Ketika kecanggihan teknologi tak lagi menolong, kian banyak yang melirik  alternatif solusi Islam terkhusus kaum muslimin.

Kebenaran wahyu dan jejak sejarah Islam yang gemilang memanggil putra-putri terbaik ummat Muhammad. Keterdesakan untuk segera kembali ke sebenar-benar solusi menggelorakan gelombang hijrah.

Ditengah terjalan labelling game bagi pembawa ide penegakan aturan Illahi, momen 1 Muharram 1441H memberi indikasi, hadirnya kalimatullah dalam kehidupan tidak akan lama lagi. Insha Allah.

Pengirim: Dessy Fatmawati, S.T

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement