Ahad 08 Sep 2019 06:36 WIB

Mendikbud Ingatkan Pentingnya Gerakan Literasi Digital

Kemampuan menyaring berbagai informasi yang beredar sangat penting.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR-- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengingatkan pentingnya gerakan literasi digital untuk masyarakat. Dengan literasi digital, masyarakat diharapkan bisa menyaring informasi secara lebih bijak. 

"Kita harus melakukan gerakan literasi digital, dalam artian memberikan bekal kepada masyarakat, juga khususnya para orangtua," ujar Muhadjir di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (7/9).

Menurut dia, literasi digital yang baik akan membantu masyarakat dalam menyaring berbagai informasi. Masyarakat nantinya memiliki imunitas dalam menghadapi berita menyesatkan, berita negatif maupun hoaks.

Muhadjir melanjutkan, kemampuan menyaring berbagai informasi yang beredar sangat penting. "Tugas dari kita adalah melakukan literasi digital sebab banyak sekali informasi yang harus disaring yang sumbernya dari internet, " tegasnya. 

Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa literasi digital merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai masyarakat abad 21. Pemerintah berupaya menyadarkan masyarakat bahwa pendidikan dasar tidak berhenti di kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung). "Tapi ya harus menguasai literasi yang lebih fungsional lagi.  Termasuk literasi digital, literasi keuangan, literasi budaya dan sebagainya, " tambah Muhadjir. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud,  Harris Iskandar, mengatakan setidaknya ada enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh milenial dewasa. Keenamnya yakni calistung,

literasi digital, literasi keuangan, literasi sains, literasi kewargaan dan kebudayaan.

"Ke depan saya kira standar kompetensi ini akan terus tumbuh setiap tahun. Mungkin akan bergeser instrumennya.  Kami sudah memulai dengan dialog, seminal dan workshop. Kemudian setiap literasi di atas ada leading sectornya misalnya Kemenkominfo, OJK, Kemenkeu dan sebagainya," kata Harris. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement