Sabtu 07 Sep 2019 22:45 WIB

Mahasiswa UAD Diberi Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas

Angka kecelakaan di wilayah Bantul cukup tinggi.

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Acara penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K) yang mengangkat tema Insan Berprestasi “Bersama UAD Kita Bangun Insan yang Kreatif dan Inovatif Berbasis Nilai-Nilai Islam Menuju Indonesia Kuat” di Kampus 4 UAD, Sabtu (7/9).
Foto: Hilyatul Asfia
Acara penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K) yang mengangkat tema Insan Berprestasi “Bersama UAD Kita Bangun Insan yang Kreatif dan Inovatif Berbasis Nilai-Nilai Islam Menuju Indonesia Kuat” di Kampus 4 UAD, Sabtu (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebanyak 6.750 mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam kegiatan penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K) diberi sosialisasi rutin tentang keselamatan dalam berlalu lintas, Sabtu (7/9). Hal itu dilakukan mengingat angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Bantul, DIY.

"Angka kecelakaan di Bantul cukup tinggi yang melibatkan kaum milenial, khususnya mereka yang berada di rentang usia 15 sampai 35 tahun,"  kata Kasatlantas Polres Bantul, Cerryn Nova Madang Putri, pada acara penutupan P2K yang mengangkat tema Insan Berprestasi “Bersama UAD Kita Bangun Insan yang Kreatif dan Inovatif Berbasis Nilai-Nilai Islam Menuju Indonesia Kuat” di Kampus 4 UAD, Sabtu.

Tercatat 13 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum kabupaten Bantul pada 2018. Selain mengakibatkan korban jiwa, kecelakaan juga menyebabkan 2.367 orang luka ringan dengan kerugian material ditaksir Rp 691,6 Juta.

"Dalam upaya mencegah timbulnya permasalahan tersebut. Maka pihak polres Bantul berkerja sama dengan berbagai universitas maupun sekolah negeri lainnya mengadakan sosialisasi berkaitan pentingnya keselamatan berlalu lintas,” tutur Cerryn dalam kesempatan tersebut. 

Sejalan dengan hal tersebut, Rektor UAD, Kasiyarno menyatakan mahasiswa baru adalah aset bangsa Indonesia di masa depan.  Menurut dia, mahasiswa telah memiliki banyak keunggulan meliputi pendidikan yang lebih tinggi, pemikiran yang lebih maju, serta pengetahuan yang lebih luas. Faktor tersebut mengambil peran penting untuk dapat digunakan secara optimal dalam menyongsong masa depan. 

Menurut Kasiyarno, sebagai langkah membentengi mahasiswa dari perilaku negatif antara lain narkoba, hoaks, radikalisme, antikorupsi, dan lainnya mahasiswa perlu memiliki wadah dalam menyalurkan minat dan bakatnya. 

Di sisi lain, perlu adanya workshop, pelatihan secara rutin, serta mengintegrasikan mata kuliah dengan nilai-nilai kewarganegaraan dan nilai antikorupsi. "Sebagaimana yang kami terapkan di UAD,” ujarnya.

Acara tersebut sempat diwarnai kericuhan kecil yang dilakukan oleh segelintir kelompok mahasiswa fakultas terhadap para panitia pelaksana. Akibatnya, beberapa mahasiswa perempuan sempat terdorong dan terjatuh. Namun, kericuhan tersebut dapat diredakan dengan cepat melalui mediasi yang dilakukan sehingga tidak menghambat jalannya acara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement