Jumat 06 Sep 2019 14:16 WIB

UNS Luncurkan Prodi Pengelolaan Hutan

kehadiran prodi Pengelolaan Hutan merupakan permintaan langsung dari KLHK

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Gedung kantor pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Foto: Republika/Binti sholikah
Gedung kantor pusat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo meluncurkan Program Studi (Prodi) Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian (FP), di Aula FP UNS, Jumat (6/9). Acara dihadiri Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Bambang Supriyanto, Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono Karto Soedarmo, serta Komisaris Bank Mandiri sekaligus mantan Jaksa Agung Muda, Widyo Pramono.

Peluncuran Prodi Pengelolaan Hutan FP UNS secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho, Sri Puryono, serta Bambang Supriyanto. Acara dilanjutkan dengan kuliah umum bertajuk "Masa Depan Kehutanan Indonesia".

Dekan FP UNS, Samanhudi dalam sambutannya menyebut, Prodi Pengelolaan Hutan UNS merupakan salah satu Prodi spesial. Sebab, kehadiran prodi Pengelolaan Hutan merupakan permintaan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

"Prodi pengelolaan hutan lahir secara khusus atas permintaan Ibu Menteri LHK pada saat penyerahan lahan hutan Bromo seluas 125 hektare di Kabupaten Karanganyar kepada UNS sebagai kawasan hutan daerah tujuan khusus dan sebagai hutan pendidikan serta pelatihan," terang Samanhudi seperti tertulis dalam siaran pers.

Pembentukan Prodi Pengelolaan Hutan FP UNS secara resmi tertuang dalam Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 1131/KPT/I/2018 tertanggal 18 Desember 2018.

Dengan adanya Prodi Pengelolaan Hutan tersebut, Rektor UNS berharap agar UNS sebagai institusi pendidikan mampu melihat permasalahan kehutanan di Indonesia dengan perspektif yang berbeda. Pemecahan masalah pengelolaan kehutanan menurutnya sangat penting.

"Sebab dalam era teknologi informasi yang sangat pesat ini pengelolaan hutan tidak dapat dilepaskan dari inovasi perubahan pola pikir masyarakat," papar Rektor UNS.

Jamal berharap agar dengan kehadiran Prodi Pengelolaan Hutan dapat memberikan pendidikan ecotourism kepada masyarakat yang ada di kawasan perhutanan. Hal itu dimaksudkan sebagai respons atas perkembangan teknologi informasi dalam perkembangan revolusi industri 4.0.

Pada seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) 2019, kuota 50 kursi yang ditawarkan pada Prodi Pengelolaan Hutan, sudah terisi 45 mahasiswa. Capaian tersebut dinilai cukup menggembirakan untuk Prodi baru. Ketertarikan calon mahasiswa baru pada Prodi Pengelolaan Hutan diharapkan dapat mencetak lulusan-lulusan yang berkompeten di bidang pengelolaan hutan, khususnya bidang perhutanan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement