Kamis 05 Sep 2019 05:21 WIB

Pemerintah Siapkan Ekosistem Mobil Listrik

Seluruh stakeholder terkait dilibatkan dari hulu ke hilir.

Pengunjung mengamati kendaraan listrik yang dipamerkan pada Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung mengamati kendaraan listrik yang dipamerkan pada Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, akan terus berupaya menyiapkan sebuah ekosistem yang dibutuhkan dalam pengembangan kendaraan bermotor listrik di Indonesia. "Artinya, seluruh stakeholder yang terkait dengan sistem inovasi untuk kendaraan bermotor listrik itu harus kita libatkan, dari hulu ke hilir," katanya usai memberikan sambutan acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini Jakarta, Rabu (4/9).

Ia mengatakan ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan disiapkan untuk membangun ekosistem tersebut sehingga kendaraan listrik dapat digunakan masyarakat secara luas. Pertama-tama, ia mengatakan BPPT perlu mempertimbangkan bagaimana persediaan bahan listrik untuk kendaraan tersebut.

Baca Juga

BPPT juga perlu memikirkan bagaimana teknologi charging yang dapat digunakan untuk di rumah dan untuk di Sistem Pengisian Listrik Umum (SPLU). Selain itu, ada juga kebutuhan bengkel dan persediaan suku cadang yang perlu dipertimbangkan jika pemerintah ingin masyarakat secara luas menggunakan mobil listrik.

Kemudian, BPPT juga perlu mulai memikirkan teknologi pengolahan recycle baterai. "Kita juga harus bisa membangun ekosistem dari industri. Industri rancang bangun," ujar dia.

BPPT, kata dia, perlu bekerja keras untuk mendesain dan membangun produksi mobil listrik karya Indonesia dengan mempertimbangkan ketersediaan pabrik, manufaktur dan bahan bakunya. Semua itu, katanya, masuk ke dalam ekosistem yang dibutuhkan untuk mengembangkan kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement