REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Christian Eriksen harus menerima kenyataan dirinya gagal pergi dari Tottenham Hotspur, setelah bursa transfer pemain musim panas resmi ditutup. Eriksen mengakui, proses transfer tidak semudah bermain dalam gim "Football Manager", dan dirinya tidak bisa berbuat apapun terkait hal itu.
"Saya berharap saya bisa memutuskan seperti di "Football Manager", tapi sayangnya saya tidak bisa," kata Eriksen seperti dikutip dari Sky Sport.
Seperti diketahui, Eriksen telah menyatakan keinginannya meninggalkan the Lily White sejak akhir musim lalu. Bahkan, Eriksen belum mau menandatangani kontrak baru bersama Tottenham. Selain itu, dirinya juga telah dikait-kaitkan dengan Real Madrid.
Namun hingga bursa transfer musim panas berakhir, tidak ada klub yang serius ingin memboyongnya. Eriksen mengungkapkan, dirinya tidak merasa salah saat menyatakan ingin meninggalkan Tottenham, meski akhirnya hal itu tidak terwujud.
"Tidak, tidak. Tapi itu sepakbola dan Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam sepakbola. Banyak hal yang selalu terjadi. Bagi saya tidak sulit untuk menjernihkan pikiran saya," ujarnya.
Eriksen juga mengaku dirinya tidak membaca berita-berita tentang dirinya selama bursa transfer musim panas. Menurutnya wajar jika pemberitaan terkait dirinya sedikit liar, mengingat dirinya bermain di salah satu klub papan atas Liga Primer Inggris.
"Saya tidak banyak membaca apa yang tertulis. Dan sekarang saya telah terlibat selama bertahun-tahun, di mana ada banyak desas-desus setiap tahun. Tetapi jelas bahwa ini menjadi sedikit lebih ganas tahun ini karena kontrak saya akan berakhir," katanya lagi.
"Aku tahu banyak orang tertarik pada tempat yang ingin aku mainkan. Begitulah adanya. Beginilah keadaannya di klub papan atas jika kamu melakukannya dengan baik. Selalu akan ada desas-desus," ucapnya menambahkan.