Jumat 30 Aug 2019 05:23 WIB

Wukuf di Arafah, Sejuk Seperti di Bandung

Prosesi haji tahun ini terasa sangat nikmat karena cuaca sejuk usai hujan.

Jamaah haji berdoa di Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara  berwukuf di tempat ini sebagai salah satu syarat sah berhaji.
Foto: Amr Nabil/AP
Jamaah haji berdoa di Jabal Rahmah saat berwukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (10/8). Sekitar 2 juta jamaah haji dari berbagai negara berwukuf di tempat ini sebagai salah satu syarat sah berhaji.

REPUBLIKA.CO.ID, Prosesi ibadah haji tahun ini sangat spesial. Selama jamaah berada di Arafah dan Mina, Allah menurunkan rahmat-Nya melalui hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

Masya Allah. Ini sungguh kesyukuran yang luar biasa. Biasanya waktu wukuf berbarengan dengan musim panas. Terik begitu menyengat kulit. Suhu biasanya mencapai 45 hingga 50 derajat Celsius. Namun, kemarin rasanya nikmat sekali.

Di tengah kekhidmatan kami mengucap doa tak henti-henti, angin sejuk dan tangisan langit membasahi kami semua, jamaah haji yang menapaki jejak para nabi di tanah Arafah dan Mina. Kami sangat bersyukur ibadah haji yang diprediksi pada puncak musim panas ternyata sangat sejuk dan teduh.

Di Arafah tanggal 9 Dzulhijah/10 Agustus pada pagi hari sampai dengan sekitar pukul dua siang, cuaca panas. Namun, secara tiba-tiba mendung dan turun hujan sehingga pada sore hari sangat sejuk disertai angin sepoi-sepoi, seakan-akan seperti berada di Bandung.

Jamaah sangat menikmati cuaca yang Allah berikan ketika di Arafah, sangat sejuuuk, sehingga lebih khusyuk dalam berdoa dan memohon ampunan kepada Allah. Di Mina, tanggal 10 Dzulhijah/11 Agustus pun demikian.

Awan menyelimuti Mina sehingga jamaah berjalan kaki menuju jamarat sangat teduh dan adem. Sesekali rintikan hujan pun turun.

Tanggal 11 Dzulhijah, siang hari sekitar pukul dua siang, tiba-tiba hujan pun turun dan cukup deras. Prosesi lontar jumrah sempat dihentikan oleh otoritas haji Arab Saudi selama kurang lebih 1,5 jam. Saat hujan deras turun, saya sempat keluar tenda melihat keadaan, yang ternyata aman dan terkendali dengan baik.

Sore hari pukul 16.15, saya dengan ja- maah VIP Gaido melontar jumrah. Setelah lontar jumrah, saya memisahkan diri bersama Kiai Oyong dan asatidz Tazakka lainnya (yang sedang berhaji atas undangan Duta Besar Arab Saudi) menuju maktab 66 ja- maah haji reguler, memasuki terowongan Muaisim Mina. Keadaan nyaman dan aman, udara sejuk terkendali.

Selesai memberikan tausiyah dan nilai hikmah ibadah haji kepada jamaah haji bi- naan Tazakka, kami kembali dari maktab 66 menuju maktab 114 VIP melalui jalur yang berbeda. Perjalanan kami tempuh 8 km pulang pergi sangat aman, terkendali, dan tidak ada kejadian apa pun.

Jadi, berita atau video yang beredar tentang hujan deras di Arafah dan Mina tersebut tidak berpengaruh pada prosesi ibadah haji 1440 H. Betul, hujan turun cukup deras tetapi tidak berdampak apa pun terhadap mekanisme prosesi ibadah haji. Saya merasakan bahwa haji tahun ini sangat spesial dan penuh dengan limpahan rahmat Allah.

PENGIRIM: H MUHAMMAD HASAN

CEO Gaido Travel, Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH Anizar Masyhadi

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement