Senin 26 Aug 2019 09:29 WIB

Mahasiswa UMM Ciptakan Mesin Gerabah Berteknologi Tinggi

Mesin gerabah bisa membantu para pengerajin gerabah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah
masjid di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang - kampus UMM
Foto: Republika/Nico Kurniajati
masjid di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang - kampus UMM

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG –  Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 34 menciptakan inovasi mesin gerabah kepada para pengrajin di Desa Pagelaran, Kabupaten Malang. Bantuan inovasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas gerabah.   

Ketua tim mesin gerabah, Sri Kurnia Maulana, mengatakan inovasi mesin gerabah ini didasari atas kesadaraan bahwa perkembangan teknologi sudah hampir sampai pada Revolusi Industri 4.0. 

Baca Juga

Sementara para pengerajin gerabah masih menggunakan teknologi yang sederhana. "Bahkan belum sampai pada Revolusi Industri 2.0,” terang Sri kepada Republika.co.id, di Malang, Senin (26/8).   

Adapun cara kerjanya, kata dia, alat cukup diputar pada alas yang terpasang di sumbu putar mesin. Mesin dapat memutar benda kerja secara terus-menerus dan mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel berdasarkan kebutuhannya menggunakan pedal speed controller

Selain itu, sumbu poros pemutar pada mesin juga dapat diatur kemiringannya kurang lebih sekitar 45 derajat dari kondisi vertikal. 

Maulana memastikan keberadaan teknologi ini tidak untuk mengubah tradisi budaya dalam tata cara pembuatan gerabah yang diadakan di dusun Krajan itu sendiri. 

Teknologi tidak lain karena dinilai lebih efektif dan efisien. Selain itu, juga sebagai pemicu agar pengerajin tidak ketinggalan perkembangan zaman. 

"Serta supaya para pengerajin gerabah tidak kalah persaingan  dengan pengerajin gerabah di luaran," tambahnya.  

Mesin gerabah yang diciptakan kelompok  KKN 34 ini sempat didemostrasikan kepada para pengerajin pada Selasa (13/8) di Dusun Krajan. Selain para pengerajin dan warga, acara demonstrasi juga dihadiri oleh perangkat. PJ Kepala Desa Pagelaran, Rusman menilai, mesin pembuat gerabah ini merupakan inovasi terbaru meski masih terdapat kekurangan di beberapa sektor.   

Rusman berharap, mahasiswa KKN 34 UMM bisa terus mengontrol mesin yang diciptakan oleh mereka. Apalagi inovasi yang digagas KKN Kelompok 34 ini juga mendapat antusis yang baik dari beberapa pengerajin gerabah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement