Ahad 25 Aug 2019 16:20 WIB

Peneliti Unair Ungkap Manfaat Bersiwak Seperti Rasulullah

Peneliti Unair sebut pengguna aktif siwak berpeluang besar memiliki gigi sehat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Adab bersiwak
Foto: republika
Adab bersiwak

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Dr. Taufan Bramantoro, drg, M.Kes, dan tim melakukan penelitian mengenai perilaku penggunaan  siwak. Penelitiannya tersebut dituangkan dalam jurnal berjudul Gambaran Perilaku Pengguna Siwak Berdasarkan Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) di Negara dengan Populasi Muslim Terbesar.

Penelitian ini dilakukan dengan populasi berasal dari pengguna siwak di Pondok Pesantren As-Salafi Al-Fitrah Surabaya. Sampel yang digunakan berjumlah 109 siswa dengan menggunakan bentuk pertanyaan semi terbuka (semi open ended) dan pertanyaan tertutup (close endid).

Baca Juga

"Hasilnya, pengguna aktif siwak memiliki frekuensi riwayat sakit gigi lebih kecil daripada pengguna siwak yang tidak aktif. Selain itu, pengguna aktif siwak juga memiliki peluang yang lebih besar melakukan pemeliharaan kesehatan gigi," kata Taufan di Surabaya, Ahad (25/8).

Taufan mengungkapkan, dari penelitian itu pula dapat diketahui, persepsi kontrol perilaku memiliki kaitan paling dominan dalam meningkatkan niat dan perilaku penggunaan siwak. Pengetahuan dan pemahaman keagamaan serta tingkat keimanan juga memiliki peluang untuk meningkatkan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi.

Hasil penelitian ini kemudian dijadikan dasar untuk melakukan alternatif pendekatan di masyarakat agar bisa berperilaku sehat. Ternyata, kata dia, menjaga kesehatan gigi dan mulut juga bisa dilakukan melalui pendekatan religius. Dimana, penggunaan siwak diyakini sebagai salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Taufan berharap, penggunaan siwak bisa menjadi upaya pemeliharaan kesehatan gigi di masyarakat. Menurutnya, penggunaan siwak memiliki nilai yang berbeda dan lebih kuat dalam mendasari seseorang untuk berniat dan memutuskan berperilaku sehat.

"Perilaku kesehatan gigi dengan menggunakan siwak diyakini secara religius dapat bernilai menjadi suatu bentuk ibadah," ujar Taufan.

Taufan mengatakan, masalah kesehatan gigi dan mulut, utamanya karies gigi di Indonesia terbilang masih tinggi. Secara umum, penyebab karies gigi ialah bakteri dan sisa makanan yang masih ada di mulut. Oleh sebab itu diperlukan suatu perilaku sehat untuk menjaga kebersihan rongga mulut.

Salah satu perilaku sehat yang dapat menjadi alternatif adalah dengan menggunaan siwak. Dalam agama Islam, lanjut dia, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk memelihara kesehatan gigi menggunakan siwak yang digunakan sebagai alat untuk membersihkan rongga mulut.

"Banyak penelitian sebelumnya yang meneliti kandungan dan manfaat siwak yang telah diuji baik secara mikrobiologis, farkamologis, maupun struktur material. Fakta yang didapat ialah efek siwak dalam membersihkan dan menjaga kesehatan gigi dan mulut lebih baik dibandingkan dengan sikat gigi biasa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement