Sabtu 17 Aug 2019 05:00 WIB

Mahasiswa Fakultas Adab UIN Jakarta Khawatir Gedung Runtuh

Dinding Fakultas Adab UIN Jakarta runtuh ketika gempa Banten awal Agustus lalu.

Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat, Tangerang Selatan.
Foto: Republika/Musiron
Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat, Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Mahasiswa Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengkhawatirkan kondisi gedung Fakultas Adab yang terdapat banyak kerusakan, seperti dinding retak dan runtuh.

Mahasiswa baru, Hafizah, mengatakan gedung Fakultas Adab belum dilakukan uji kelayakan. Menurutnya, lebih baik kegiatan orientasi mahasiswa dilakukan di luar gedung tersebut.

Baca Juga

"Karena kami takut ke depannya tidak tahu apa yang terjadi sama alam dan kondisi bangunannya, nanti kalau ada orang di dalamnya bahaya," katanya, Jumat (16/8).

Hafizah juga meminta panitia penyelenggara orientasi memikirkan ulang agenda kegiatan yang akan digelar di area gedung tersebut. Dia menyarankan lebih baik mencari opsi lain daripada membahayakan keselamatan mahasiswa.

"Lebih baik menghindari, memangnya kakak (panitia) yang melaksanakan acara di sana tidak memikirkan apa yang akan terjadi nantinya," ujarnya.

Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun akademik 2019/2020 yang akan digelar pada 26-29 Agustus 2019. Kekhawatiran tidak hanya datang dari mahasiswa, hal sama diungkapkan Kepala Bagian Umum UIN Jakarta Edy Suandi.

Ia mengatakan gedung tersebut masuk kategori baru dan seharusnya kuat, tapi dengan adanya banyak kerusakan dirinya mengkhawatirkan kondisi gedung tersebut.

"Kami khawatir karena ada keretakan. Kalau roboh secara gedung mungkin tidak, tapi kalau tiba-tiba ada angin ada yang rontok, bahaya. Apalagi kan ini diisi aktivitas mahasiswa, dosen dan segala macam, tapi kalau itu terjadi juga, itu diluar kemampuan kami, kami hanya meminimalisir," ujar Edy.

Edy telah meminta fakultas merancang pembiayaan agar dilakukan perbaikan dan uji kelayakan. "Mungkin perlu diteliti lebih lanjut karena itu menyangkut masalah keamanan, fakultas diminta merancang berapa biaya untuk dilakukan perbaikan, supaya tahun depan bisa dianggarkan," kata Edy.

Pengajuan uji kelayakan oleh Dekanat Fakultas Adab telah diakukan sebelum peristiwa jatuhnya bagian dinding gedung akibat diguncang gempa Banten dengan magnitudo 6,9 pada 2 Agustus. Namun, proses tersebut belum ada keputusan apa pun.

"Belum ada hasil, satu bulan yang lalu, kami sudah minta rektorat uji kelayakan untuk kepentingan tersebut dan baru diperiksa oleh bagian bagian perencanaan pusat karena ini akan berhubungan dengan anggaran," ujar Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Ade Abdul Hak saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement