Jumat 02 Aug 2019 01:30 WIB

Alumni Unhas Optimistis Bisa Bersaing di Kancah Nasional

Alumni perguruan tinggi harus bisa jadi panutan masyarakat dan tak hanya berkont

Muhammad Ismak, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Jabodetabek.
Foto: Istimewa
Muhammad Ismak, Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring alumni harus lebih intensif dan tidak berjalan sendiri-sendiri dengan kepentingannya. Dengan memperkuat jaringan, alumni perguruan tinggi diharapkan tidak hanya sekadar memberikan kontribusi untuk kampusnya saja, namun harus bisa menjadi panutan masyarakat dengan pemikiran untuk membangun bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA-Unhas) Jabodetabek kepada wartawan jelang pelantikan pengurus baru yang akan digelar Sabtu (3/8) mendatang di Sentul, Bogor, Jawa Barat. “Hubungan alumni tidak hanya sekadar emosional saja, yang terpenting adalah membangun soliditas dan terbentuknya jaringan sesama alumni antarfakultas kampus maupun lintas perguruan tinggi,” ujar Muhammad Ismak, Kamis (1/8).

Ismak mengatakan, Unhas merupakan perguruan tinggi terbesar di Indonesia bagian Timur harus optimistis alumninya bisa bersaing menjadi yang terbaik di kancah nasional maupun internasional. Makanya, kata Ismak, jejaring alumni harus lebih intensif dan tidak berjalan sendiri-sendiri dengan kepentingannya.

Agar alumni Unhas punya peran penting dalam semua bidang, Ismak mengatakan, telah merancang beragam program, di antaranya career day. Program ini sudah dilaksanakan dan gaungnya akan dibuat lebih besar lagi. Misalnya ada diskusi, pelatihan dan lain sebagainya.

“Bagi alumni yang telah membangun bisnisnya dapat memperkenalkan kepada mahasiswa Unhas yang sedang belajar,  sehingga dapat memberikan motivasi. Kemudian juga membuka peluang bagi riset-riset yang sedang dikerjakan oleh kampus disinergikan dengan alumninya,” ujar Ismak.

Menurut Ismak, memang tidak mudah menjalin komunikasi sesama alumni dengan berbagai pemikiran yang berbeda-beda. Namun dari perbedaan itulah, justru akan memperkaya ide-ide dan akhirnya malah mempererat pandangan masa mendatang.

“Kita harus memberikan contoh tentang bagaimana guyubnya alumni kampus lain. Bagaimana ikatan alumni kampus lain bisa mempunyai dana abadi hingga puluhan miliar,” ujarnya.

Alumni Unhas, ujar Ismak, sudah sangat luar biasa berada pada posisi penting pemerintahan. Bahkan secara historis, justru menjadi panutan masyarakat Indonesia. Sebut saja misalnya Almarhum Baharuddin Lopa,  yang terkenal sebagai sosok penegak hukum yang jadi panutan.

Cara pandang ini Lopa pasti diikuti jejaknya oleh generasi Unhas sekarang. “Dari Unhas tidak hanya piawai sebagai penegak keadilan, pemikir-pemikir sektor kelautan dan perikanan juga jangan diremehkan. Karena garis keturunan kami adalah laut, maka kami sangat memahami kebutuhan dan menyejahterakan nelayan,” ujar Ismak.

Ismak pun menyampaikan agar Presiden terpilij Joko Widodo tidak mengabaikan figur-figur dari Unhas untuk posisi penting pemerintahannya. “Saya sebagai Ketua IKA Unhas Jabodetabek bersama rekan alumni lainnya akan memberikan garansi yang tidak mengecewakan,” ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement