Jumat 16 Aug 2019 21:39 WIB

Duta Bahasa Sebagai Motor Penggerak Literasi Nasional

Para Duta Bahasa diharapkan menjadi motor penggerak suskeskan literasi nasional.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Buku pelajaran Bahasa Indonesia (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Buku pelajaran Bahasa Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 62 peserta Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional melaksanakan audiensi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Kamis (15/8) di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta. Para Duta Bahasa perwakilan provinsi ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam menyukseskan gerakan literasi nasional.

"Diusahakan agar mereka mampu mengkoordinasi berbagai pihak. Para pegiat bahasa, LSM yang bergerak di bidang bahasa, dan termasuk juga sekolah-sekolah dalam rangka menggalang kekuatan untuk melaksanakan gerakan literasi nasional," kata Muhadjir, Kamis.

Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2019 bertujuan meningkatkan peran generasi muda dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, daerah, dan asing sesuai dengan ranah penggunaan masing-masing guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa.

Duta Bahasa dipandang sebagai pribadi yang cerdas, dinamis, dan yang terpenting adalah mencintai bahasa negara. "Mereka ini bisa menjadi contoh atau model dalam penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan proporsional," kata dia lagi.

Kepala Badan Bahasa dan Perbukuan Dadang Sunendar mengungkapkan peran penting para Duta Bahasa adalah menunjang tugas dan fungsi Kemendikbud dalam mengkampanyekan bahasa negara.

"Anak-anak Duta Bahasa ini semuanya haruslah menjadi duta-duta di bidang literasi juga. Karena anak-anak Duta Bahasa ini juga tergolong sangat literat," kata dia menambahkan.

Para peserta Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional dinilai dari aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, penampilan, dan bakat. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui presentasi lisan, wawancara terhadap pengetahuan kebahasaan, dan penilaian terhadap rancangan kegiatan. Penilaian keterampilan dilakukan melalui wawancara terhadap keterampilan berbahasa.

Sementara penilaian sikap dilakukan melalui wawancara dan pengamatan perilaku peserta selama mengikuti kegiatan. Sedangkan penilaian penampilan dilakukan melalui pengamatan terhadap keselarasan penampilan fisik. Sementara itu, penilaian bakat dilakukan melalui pengamatan terhadap penampilan bakat dan minat peserta.

"Para Duta Bahasa ini akan diutamakan dalam program Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing yang dikirimkan ke luar negeri untuk mempromosikan Bahasa Indonesia di lingkup internasional," kata Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement