Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Presiden Minta MPR Terus Sosialisasikan 4 Pilar

Jumat 16 Aug 2019 12:29 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Jokowi memuji upaya MPR menyosialisasikam empat pilar melalui berbagai metode.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memuji kinerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam menyuarakan persatuan. Presiden mengatakan MPR  memberi jaminan bahwa sistem  ketatatangeraan bangsa ini harus mencerminkan semangat dan jiwa Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“MPR telah melakukan Sosialisasi 4 Pilar sangat gencar ke seluruh pelosok dengan menyasar seluruh kelompok masyarakat seperti pelajar, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum," kata dia, saat Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR yang digelar di Gedung Nusantara, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jumat (16/8),  

Baca Juga

Dia yakin MPR akan terus melakukan terobosan dalam mengemban tugas sosialisasi empat pilar ini. Agar nilai-nilai 4 Pilar itu semakin tertanam kuat di dada setiap manusia Indonesia, Presiden mendorong agar kemajuan informasi teknologi (IT) mampu dimanfaatkan.

Dalam era sekarang menurutnya, penyebaran informasi sangat cepat. Untuk itu bangsa ini harus lebih cepat dari yang lain, harus lebih lebih sigap dari yang lain. “Jangan sampai kemajuan teknologi digunakan oleh pihak-pihak yang mengkerdilkan konsensus kebangsaan," ucap Presiden.

Merespon kemajuan teknologi informasi, Presiden menghargai MPR yang terus mencari cara-cara baru demi nilai-nilai kebangsaan sehingga sosialisasi bisa diterima seluruh segmen masyarakat terutama oleh generasi muda. Diakui, MPR telah menerapkan perpaduan seni budaya dengan kemajuan teknologi informasi. Cara-cara yang demikian menurut Presiden dibutuhkan. 

Presiden dalam kesempatan itu juga menghargai MPR yang menggelar survei nasional terhadap kinerja yang dilakukan, sosialisasi. Survei yang ada diakui bisa menjadi referensi untuk menyempurnakan strategi sosialisasi agar program sosialisasi lebih efektif.

“Yang sangat dperlukan adalah menciptakan terobosan, lompatan kreasi dan penggunaan teknologi”, ungkapnya.

Jokowi menyebut semua pencapaian dari lembaga-lembaga negara merupakan modal bersama untuk menghadapi tantangan masa depan. Bangsa ini tak boleh cepat berpuas diri. Perlu saling membantu, tak boleh alergi dalam kritik. Kritik bagaimana pun harus diterima.

“Perbedaaan antar individu, antar kelompok bahkan antar lembaga negara dalam demokrasi merupakan kenisacayaan," ungkap Presiden.

Perbedaan itu disebut bukan alasan bagi kita untuk saling membenci, menghancurkan, bahkan saling meniadakan.  “Jika perbedaan dikelola dalam satu visi besar yang sama maka akan menjadi kekuatan yang dinamis untuk menuju Indonesia yang maju”, kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler