Wednesday, 8 Syawwal 1445 / 17 April 2024

Wednesday, 8 Syawwal 1445 / 17 April 2024

Bea Cukai Awasi Impor Perdana Tiang Pancang dari Cina

Kamis 15 Aug 2019 13:06 WIB

Red: Gita Amanda

Bea Cukai Meulaboh mengawasi impor perdana tiang pancang (PHC Pile/ 789 Pkgs dan PHC Pencil Pile/ 527 pkgs) yang berasal dari Bayuquan/ China.

Bea Cukai Meulaboh mengawasi impor perdana tiang pancang (PHC Pile/ 789 Pkgs dan PHC Pencil Pile/ 527 pkgs) yang berasal dari Bayuquan/ China.

Foto: Bea Cukai
Tiang akan dipergunakan untuk kegiatan pembangunan proyek PLTU 4 dan 5 di Nagan Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Bea Cukai Meulaboh mengawasi impor perdana tiang pancang (PHC Pile/789 Pkgs dan PHC Pencil Pile/527 pkgs) yang berasal dari Bayuquan, China, Ahad (4/8) lalu. Sarana pengangkut yang digunakan dalam impor perdana tersebut merupakan Kapal MV. Seiyo Spirit/SR 1901 berbendera Panama dengan total muatan sebanyak 6,9 ton/ 1316 Pkgs, yang saat ini telah bersandar di Pelabuhan Calang Aceh Jaya.

Tiang pancang asal China tersebut diimpor oleh PT Jianhua Contruction Trading Material yang rencananya akan diangkut ke menuju Nagan Raya dari Pelabuhan Calang Aceh Jaya dan akan dipergunakan untuk kegiatan pembangunan proyek PLTU 4 dan 5 yang berada di Nagan Raya. Untuk sementara tiang pancang asal China tersebut ditimbun di area lapangan pelabuhan Calang Aceh Jaya sesuai dengan aturan di bidang kepabeanan yang berlaku.

Baca Juga

Kepala Kantor Bea Cukai Meulaboh, Akbar Harfianto, Selasa (13/8) menjelaskan pengawasan impor perdana ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan dua fungsi utama Bea Cukai. Yakni mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar logistik impor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan serta penerapan sistem manajemen risiko yang andal dan melakukan pengawasan kegiatan impor secara efektif dan efisien melalui penerapan sistem manajemen risiko yang handal, intelijen, dan penyidikan yang kuat, serta penindakan yang tegas.

Ia pun menyampaikan pihaknya akan memberikan pelayanan dan pengawasan terbaik untuk mendukung kegiatan impor maupun ekspor di wilayah Aceh Barat-Selatan guna mendukung meningkatnya daya saing industri dalam negeri dan melindungi masyarakat dari barang ilegal.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler