Rabu 14 Aug 2019 17:31 WIB

Telkom Kucurkan Belanja Modal Rp 15,1 Triliun di Semester I

Belanja modal digunakan untuk mengembangkan kualitas jaringan 4G.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Telkom, menjelaskan layanan bundling Telepon, Internet dan IPTV atau Triple Play (3P) Indihome, di Plasa Telkom, Jakarta, Selasa (22/3).
Foto: Antara/Fredy
Petugas Telkom, menjelaskan layanan bundling Telepon, Internet dan IPTV atau Triple Play (3P) Indihome, di Plasa Telkom, Jakarta, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) telah mengucurkan belanja modal sebesar Rp 15,1 triliun pada Semester I 2019. Jumlah tersebut digunakan untuk mengembangkan kualitas jaringan 4G.

Realisasi belanja modal Telkom pada Semester I mencapai 45 persen dari yang dialokasikan sebesar Rp 33 triliun.

Baca Juga

Vice President Corporate Communications Telkom Arif Prabowo mengatakan, belanja modal Telkom tahun ini akan fokus untuk membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed broadband.

"Pada bisnis mobile, belanja modal dialokasi untuk pengembangan kualitas dan kapasitas jaringan 4G serta pengembangan sistem IT," ujar Arif Prabowo kepada Republika.co.id, Rabu (14/8).

Sementara untuk fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pembangunan jaringan akses serat optik ke rumah serta jaringan backbone.

Mengutip lama keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan, perusahaan menargetkan belanja modal pada periode 2019 bisa mencapai 27 persen dari pendapatan.

Sepanjang semester I 2019, pendapatan Telkom naik 7,7 persen menjadi Rp 69,3 triliun dari sebesar Rp 64,4 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Rinciannya, sebanyak Rp 40,5 triliun disumbang oleh bisnis data, internet dan jasa IT, sedangkan Rp 16,6 triliun merupakan kontribusi dari bisnis seluler berupa layanan suara dan dan sms.

Adapun voice fixed line berkontribusi Rp 2,6 trilun terhadap pendapatan, disusul bisnis interkoneksi Rp 3,3 triliun dan jaringan serta jasa telekomunikasi lain Rp 6,3 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement