Rabu 14 Aug 2019 17:21 WIB

Geliat Bisnis Mobkas Usai Pemilu

Bisnis mobkas masih memberikan dampak positif bagi sektor otomotif nasional

Tampak seorang petugas Carsome sedang memeriksa kondisi kendaraan bekas yang akan dijual pemiliknya.
Foto: dok. Istimewa
Tampak seorang petugas Carsome sedang memeriksa kondisi kendaraan bekas yang akan dijual pemiliknya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor otomotif di Asia Tenggara kini sedang bergairah berkat populasi yang besar dan gelombang urbanisasi dalam beberapa dekade terakhir ini. Indonesia muncul sebagai salah satu pasar yang paling besar dan paling menarik. Di tahun 2018 saja, Asean Automotive Federation mencatat penjualan mobil baru sebesar 1.151.291 unit, artinya terjadi kenaikan 7 persen dari tahun sebelumnya. 

Lebih jauh lagi, pasar otomotif Indonesia memang masih menyimpan potensi besar untuk tumbuh. Meski proses jual beli mobil baru di Indonesia juga masih kurang efisien, karena calon pembeli harus berinteraksi dengan dealership dan perusahaan pembiayaan. Prosedur after sales juga masih diwarnai birokrasi. 

Namun, pengamat otomotif Gesit Prayogi menilai bisnis penjual mobkas memberikan dampak positif pada industri otomotif secara umum. "Kehadirannya  membuat perputaran kapital di industri otomotif berlangsung dengan efisien, sehingga pembelian mobil berikutnya juga menjadi lebih cepat," katanya.

"Apalagi dengan mendapat penawaran terbaik, penjual mobil memiliki lebih banyak pilihan untuk mengganti mobil barunya," tutur Gesit di sela diskusi  penjualan mobil bekas yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bertajuk Mendorong Pertumbuhan Industri Otomotif Indonesia melalui Efisiensi Penjualan Mobil Bekas, Rabu (14/8). 

Country Manager Carsome Andreas Djingga mengakui dengan jumlah penduduk yang besar pasar otomotif di Tanah Air juga ikut meningkat. Penjualan sepanjang April hingga Juni tahun ini diakuinya kurang menggembirakan.

Namun, usai Pemilu pihaknya berharap dapat menuai laba lebih besar pada kuartal kedua tahun ini apabila dapat membukukan penjualan hingga 15 ribu unit dalam setahun atau dengan penjualan 1000 hingga 1500 unit perbulan. "Penjualan dengan sistem ini masih ada peluang untuk berkembang karena pasar masih luas," kata Andreas. 

Untuk mencapai target itu, salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan membuka penjualan di sejumlah kota penting di pulau Jawa seperti Bandung, Surabaya selain Jabodetabek.

Jenis kendaraan yang dijual juga disesuaikan dengan pasar setempat. Di kota seperti Jakarta, kendaraan jenis city car seperti Honda Brio atau Jazz masih jadi favorit selain jenis SUV seperti Honda CRV. Sedangkan di daerah seperti Bandung maupun Surabaya kendaraan jenis MPV seperti Avanza, Xenia masih menjadi primadona. 

Carsome  sendiri telah membukukan lebih dari 6000 penawaran dari ribuan dealer mobkas dari tahun 2018 hingga 2019 dengan lebih dari 20 persen tren peningkatan transaksi setiap bulannya. Perusahaan asal Malaysia tersebut telah menjalin kemitraan dengan 1150 dealer se Jabodetabek, sambil berupaya memperluas jaringan operasionalnya di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement