Selasa 13 Aug 2019 18:04 WIB

Hari Raya Idul Adha di Kashmir

Akar permasalahan Kashmir karena ada di bawah konflik India dan Pakistan

Muslim Kashmir meneriakkan slogan dalam protes usai shalat Idul Adha di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Senin (12/8).
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Muslim Kashmir meneriakkan slogan dalam protes usai shalat Idul Adha di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, Senin (12/8).

Tidak semua umat bahagia di Hari Raya. Salah satunya adalah muslim Kashmir. Ketegangan di wilayah itu membuat suasana kemeriahan Hari Raya, hilang. Meskipun jam malam sudah dikurangi oleh Pemerintah India. Namun pasukan masih berjaga-jaga di beberapa titik. Kawat berduri di mana-mana.

Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pidatonya mengatakan, orang-orang Kashmir dapat merayakan Idul Adha tanpa masalah. Akan tetapi internet mati, jaringan komunikasi terhenti. Tidak hanya itu, apotik pun kehabisan obat. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kehabisan uang tunai. Toko-toko kehabisan persediaan bahan makanan.

Baca Juga

Kondisi yang tidak nyaman sebab kegiatan warga muslim yang berjumlah 80 persen dari total penduduk di Kasmir, diawasi. Suasana mencekam. Dilansir dari channelnewsasia tentang banyaknya kasus pemerkosaan melanda India, membuat cemas muslimah Kashmir. Anggota parlemen India bahkan membolehkan menikahi muslimah Kashmir. 

Kashmir menginginkan kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan. Akan tetapi Pakistan malah meminta bantuan pada Cina yang mengontrol perbatasan timur laut (Aksai Chin). Padahal sejatinya, kaum muslim di bawah dominasi ideologi selain Islam, akan membahayakan keberadaannya.

Oleh sebab itu akar persoalan Kashmir yang lebih dari 70 tahun di bawah konflik India dan Pakistan, tidak akan pernah tuntas tanpa bantuan kekuatan kaum muslim. Persatuan umat meniscayakan kemenangan. Bukankah Allah Subhaanahu wa ta'ala telah memuliakan kaum muslim dengan sapaan-Nya yang indah 'Kuntum Khoiru Ummah'.

Tidak akan ada umat terbaik selama masih berada dalam kungkungan sistem yang batil. Hanya Islam yang mampu mengembalikan kejayaan Kashmir, negeri yang mendapat julukan 'Paradise on Earth' atau 'Surga Dunia'  karena keindahannya. Kashmir membutuhkan pemimpin yang tulus. Yang menjaga hak-hak umat atas dasar keimanan yang tinggi kepada Allah. Wallahu 'alam.

Pengirim: Lulu Nugroho, Muslimah Penulis dari Cirebon

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement