Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Pancasila di Kalangan Generasi Muda Perlu Diperkuat

Rabu 07 Aug 2019 16:49 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dalam kuliah umum dan transfer energi dengan tema 'Pancasila dan Narasi Kebangsaan Kita' di Universitas Riau, Pekanbaru, Rabu (7/8).

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dalam kuliah umum dan transfer energi dengan tema 'Pancasila dan Narasi Kebangsaan Kita' di Universitas Riau, Pekanbaru, Rabu (7/8).

Foto: mpr
Pancasila menjadi pandangan hidup sekaligus alat pemersatu bangsa Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menilai penguatan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda sangat perlu dan penting. Sebab masih ada kelompok masyarakat yang mengabaikan konsensus bernegara itu.

"Saya cukup prihatin jika mendengar ada sekelompok masyarakat yang mulai mengabaikan konsensus bernegara kita," katanya dalam kuliah umum dan transfer energi dengan tema 'Pancasila dan Narasi Kebangsaan Kita' di Universitas Riau, Pekanbaru, Rabu (7/8).

Baca Juga

Kuliah umum ini merupakan salah satu agenda dalam pengenalan kehidupan kampus yang diikuti 1.253  mahasiswa baru Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Riau. Dalam kuliah umum itu Oesman Sapta menceritakan percakapan antara Bung Karno dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.

Dalam percakapan itu Tito membanggakan kekuatan militer untuk mempertahankan bangsanya. Sedangkan Bung Karno mengatakan telah mewariskan Indonesia dengan sebuah way of life yang bernama Pancasila.

photo
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dalam kuliah umum dan transfer energi dengan tema 'Pancasila dan Narasi Kebangsaan Kita' di Universitas Riau, Pekanbaru, Rabu (7/8).

"Sejarah membuktikan Yugoslavia yang mempunyai militer yang kuat sekarang telah pecah menjadi beberapa negara.  Sementara Indonesia yang wilayahnya luas dengan ribuan pulau dan suku-suku tetap tegak dengan NKRI," ucap pria yang akrab disapa Oso ini.

Menurutnya, kuncinya adalah satu. Indonesia memiliki ideologi pemersatu yang bernama Pancasila. Pancasila menjadi pandangan hidup sekaligus alat pemersatu bangsa Indonesia.

"Karena Pancasila, masyarakat Jawa ikut bersedih ketika masyarakat Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan," ucap dia.

Menurut Oso, kekuatan ideologi yang bernama Pancasila sangat dahsyat. Dia tidak heran Soekarno pernah mengajak bangsa-bangsa di dunia untuk menggunakan Pancasila sebagai ideologi.

"Mengapa Pancasila ideologi yang paling tepat? Karena Pancasila bukan ideologi impor. Pancasila adalah ideologi yang dilahirkan anak-anak bangsa Indonesia, yaitu tokoh ulama,  cerdik pandai, dan pemimpin-pemimpin nasional pada saat itu.  Nilai-nilai Pancasila digali dari bumi Indonesia.  Selain itu Pancasila adalah ideologi yang tidak melawan kodrat," katanya.

Kepada mahasiswa baru FKIP Unri,  Oso berpesan untuk mencari pengalaman mengajar. Tidak hanya menguasai teori tetapi juga pengalaman mengajar agar menjadi guru yang baik dan teladan bagi murid serta menghasilkan murid yang cerdas dan bermartabat.

"Negara yang maju adalah negara yang menghargai pendidikan. Negara yang maju adalah negara yang mengerti tentang filosofi pendidikan. Negara yang maju adalah negara yang mampu mendidik anak-anak menjadi orang pintar, cerdas dan bermartabat," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler