Senin 05 Aug 2019 11:11 WIB

Mendagri: Hati-Hati Area Rawan Korupsi dan Radikalisme

Kepada wisudawan IPDN, Tjahjo ingatkan area rawan korupsi dan radikalisme

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat hadir dalam Sidang senat terbuka wisuda Institut Pemerintahan Dalam Negeri, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Senin (5/8).
Foto: Dok. Humas Kemendagri
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat hadir dalam Sidang senat terbuka wisuda Institut Pemerintahan Dalam Negeri, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Senin (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG--Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri sidang senat terbuka dan wisuda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Senin (5/8). Dalam sambutannya, Tjahjo mengingatkan para praja yang baru diwisuda untuk menjauhi area rawan korupsi.

Tjahjo menyebut korupsi saat ini menjadi salah satu persoalan bangsa ini yang harus diselesaikan.

"Tantangan yang berikutnya adalah saling mengingatkan di antara kita, termasuk saya termasuk seluruh pejabat Kemendagri di seluruh tingkatan agar berhati hati pada area rawan korupsi," ujar Tjahjo di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Senin (5/8).

Tjahjo menyebutkan, area-area yang rawan untuk terjadinya korupsi di suatu institusi. Area-area tersebut antara lain penyalahgunaan wewenang, perencanaan anggaran, jual beli jabatan dan pengadaan barang dan jasa.

"Anda harus hati-hati pada penyalahgunaan wewenang, hati hati pada perencanaan anggaran, hati-hati pada jual beli jabatan, hati-hati pada pengadaan barang dan jasa," ujar Tjahjo.

Tak hanya itu, Tjahjo juga menyebut tiga hal lainnya yang menjadi tantangan bangsa Indonesia, yang perlu dicermati para wisudawan yakni terorisme, radikalisme dan narkoba. Mantan Sekjen PDIP tersebut mengatakan, radikalisme dan terorisme menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia.

"Ancaman pertama adalah radikalisme dan terorisme itu bukan hanya tanggung jawab TNI Polri, tapi juga tanggung jawab anda juga semua untuk menjaga keutuhan NKRI dalam rangka ancaman terorisme dan radikalisme," ujar Tjahjo.

Selain itu, musuh besar bangsa lainnya yang harus segera diberantas adalah persoalan narkoba. Tjahjo mengatakan, narkoba yang menyasar generasi muda harus dimusuhi secara bersama.

"Narkoba ini musuh bangsa ini, musuh generasi ini, ini yang harus anda wujudkan, ingatkan keluarga anda, diri anda semua, jangan samlai terjebak pada masalah masalah narkoba," kata Tjahjo.

Sebanyak 980 orang yang terdiri dari 598 Praja dari Program studi Diploma IV dan 146 orang Praja dari program sarjana, 38 kepamongprajaan, 161 program magister dan 37 program doktor diwisuda pada Senin (5/8) hari ini.

Rencananya 744 wisudawan IPDN tersebut akan dilantik oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada keesokan harinya, Selasa (6/8) dalam upacara Pelantikan Pamong Praja Muda IPDN Angkatan XXVI Tahun 2019. Pelantikan akan dilakukan di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN.

Rencananya, JK akan bertindak sebagai Inspektur Upacara, sedangkan sebagai Komandan Upacara, yakni Bupati Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, Ilham Syah Azikin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement