Rabu 31 Jul 2019 20:10 WIB

Membangun Negeri Ramah Anak

Islam mendorong anak untuk melejitkan potensi demi membangun negeri

Mengaji dan belajar membaca Alquran.
Foto: Uttiek M Panji Astuti
Mengaji dan belajar membaca Alquran.

Hari Anak Nasional kita peringati setiap tahun. Tepat setiap tanggal 23 Juni. Tapi apakah anak-anak kita bahagia, aman, optimal menikmati masa-masa kanak-kanaknya? 

Setiap hari masih berseliweran berita kekerasan pada anak. Banyak anak-anak yang dewasa mendahului umurnya. Dalam artian beradegan dewasa.

Sehingga kini tak sedikit dijumpai fenomena menikah dini. Sementara ilmu rumah tangga tak punya, akhirnya cerai setelah tak lama menikah. 

Masa kanak-kanak adalah masanya untuk optimalisasi belajar, optimal menyerap berbagai ilmu. Agar bisa menyebar kebermanfaatan bagi sesama ketika beranjak dewasa. 

Masa anak-anak diliputi potensi luar biasa. Diantaranya, energi yang besar, rasa ingin tahu tinggi, kemauan yang kuat. Dengan potensi ini, Islam ajarkan untuk membimbing anak-anak agar optimal melejitkan potensinya.

Sehingga kita dapati sosok anak-anak gemilang Imam syafi'i yang hafal qur'an di umur 9 tahun, Ali bin Abi Thalib di umur tujuh hingga delapan tahun, Usamah bin Zaid memimpin perang pada usia 12 tahun, Arqam bin Abi Arqam pun berumur 12 tahun saat menyediakan rumahnya sebagai tempat mengkaji islam bagi kaum muslim bersama Rasul. Inilah contoh sukses mengoptimalkan potensi anak-anak dalam bingkai keimanan pada Rabb nya. 

Agar kebahagiaan anak bukan kebahagiaan yang semu. Agar ia tumbuh optimal diridhoi oleh Tuhannya. Sudah saatnya membimbingnya ke jalan yang diturunkan Allah swt, Sang Pencipta kita.

Sudah saatnya menerapkan semua aturan dari Rabb semesta alam. Sehingga bukan lagi mimpi anak-anak kita menjadi penerus para generasi gemilang pada masa Rasul dan sabahat. 

Wallahu'alam bish shawab

Pengirim: Fatimah Azzahra, S. Pd

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement