Selasa 30 Jul 2019 13:01 WIB

Kemendikbud Gelar Pelatihan Komunikasi Digital Guru SMK

Pelatihan komunikasi digital bentuk revitalisasi pendidikan vokasi

Pendidikan Vokasi (ilustrasi)
Foto: www.pnj.ac.id
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMK bekerja sama dengan Eduspec dan PT. Charisma Multimedia Education menyelenggarakan pelatihan guru untuk mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Program ini adalah salah satu bentuk revitalisasi pendidikan vokasi sebagai program utama Presiden Joko Widodo.

Direktur Pembinaan SMK, M. Bakrun mengatakan, ada tiga tujuan program ini. "Satu, meningkatkan mutu dalam menghadapi persaingan global di berbagai aspek kehidupan yang mencakup multi dispilin ilmu, dua mempersiapkan siswa dalam menghadapi permasalahan di kehidupan sehari-hari dan dunia kerja, dan tiga meningkatkan kinerja dalam proses kegiatan belajar mengajar sehingga menghasilkan siswa siap kerja dan berwirausaha pada era digital dan global," kata Bakrun, di Jakarta, Senin (29/7).

Revitalisasi vokasi sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, dilakukan untuk dapat menyediakan tenaga kerja terampil yang siap kerja di berbagai sektor prioritas nasional. Sektor yang didorong seperti pertanian, industri, pariwisata, bahkan ekonomi kreatif.

Revitalisasi SMK ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia serta dapat mengurangi permasalahan pengangguran usia produktif. Hal yang dilakukan dalam revitalisasi meliputi pengembangan sertifikasi kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan pevitalisasi pendidikan vokasi di provinsi.

Kurikulum dan materi Simulasi dan Komunikasi Digital yang baru ini disusun oleh pakar pendidikan 4.0 yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Asosiasi Guru TIK dan KKPI Indonesia serta Ikatan Guru TIK PGRI, Indra Charismiadji.

"Akan saya kawal sendiri pelatihan guru dan implementasi di sekolah sampai ke siswanya," kata Indra.

Program ini diikuti oleh 40 orang guru dari 20 SMK yang berbeda dari berbagai penjuru nusantara. SMK yang ikut program ini sengaja dipilih bukan dari bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi agar dapat memperkaya wawasan ekonomi digital dibidang keahlian yang lain dan mendorong munculnya digital-digital entrepreneur dari berbagai bidang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement