Jumat 26 Jul 2019 00:57 WIB

Tim Pengmas UI Ajak siswa SMP Tanam Seribu Pohon

Seribu pohon tersebut ditanam di area sekolah SMPN 1 Sukaresmi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Universitas Indonesia
Foto: asianranking.com
Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dosen dan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan menanam 1.000 pohon di Desa Sukajaya. Seribu pohon tersebut ditanam di area sekolah SMPN 1 Sukaresmi yang terletak di Desa Cinta Damai dan di wilayah penduduk di Desa Sukajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 20 Juli 2019 ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Kedua Desa tersebut dipilih karena merupakan daerah hulu sungai Cimanuk sehingga apabila lingkungan di hulu sungai tidak terjaga berpotensi untuk menyebabkan bencana di daerah lainnya. 

Latar belakang tim pengabdian masyarakat (pengmas) UI bekerja sama dengan Creative Institute, Star Energy, dan Holistika institute melakukan kegiatan ini adalah karena peristiwa banjir bandang di kota Garut pada 2016 lali. Air hujan yang mengalir secara cepat dari hulu ke hilir disebabkan karena minimnya akar-akar pohon di hulu yang berperan dalam menahan laju air hujan.

Pada saat pelaksanaan Pengmas, kondisi Desa Cinta Damai dan Sukajaya sangat kering akibat musim kemarau selama tiga bulan ini. Kemarau diprediksikan akan terus berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Oleh karena itu, dalam program ini siswa dan warga tidak hanya diberi bibit untuk ditanam, tetapi juga diberi edukasi penanaman dengan menggunakan bambu sebagai penampung air.

Selain menanam bibit, para siswa juga bertugas merawat bibit-bibit tersebut, mengamati pertumbuhan tanaman mereka. Setelah satu bulan penanaman, para siswa akan menceritakan kondisi bibit tersebut kepada Tim Pengmas melalui surat yang dikirimkan ke Kampus UI Depok.

"Upaya ini dilakukan untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada siswa yang mendapatkan bibit sekaligus melatih literasi siswa dalam menceritakan perkembangan bibit tersebut melalui tulisan kepada kami dalam beberapa bulan ke depan," kata Ketua Tim Pengmas, Astari Dwiranti.

Ia berharap, kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran warga sekitar khususnya siswa-siswi SMP akan pentingnya menjaga lingkungan. "Penanaman bibit lengkap dengan penampungan air dari buluh bambu juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan tanaman yang ditanam," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement