Jumat 26 Jul 2019 19:01 WIB

Ketika Artis Pujaan Remaja Terlibat Narkoba

Artis pujaan dituntut sempurna sehingga mencari narkoba sebagai pelarian

Artis yang juga tersangka penyalahgunaan narkoba Jefri Nichol usai memberikan keterangan pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (24/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Artis yang juga tersangka penyalahgunaan narkoba Jefri Nichol usai memberikan keterangan pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (24/7).

Belum lama ini salah satu pelawak yang sering menghiasi layar kaca, Nunung Srimulat (56) telah tertangkap karena kedapatan menggunakan narkoba jenis sabu. Kini berita yang serupa juga datang dari seorang aktor muda yang banyak diidolakan para remaja. Jefri Nichol (20) tertangkap atas kepemilikan dan penyalahgunaan narkoba, barang bukti yang diamankan narkoba jenis ganja sebanyak 6,01 gram.

Bukan yang pertama kalinya kalangan artis terjerat kasus narkoba, sebelumnya banyak artis yang terseret dengan kasus yang sama. Alasannya untuk mendapatkan stamina karena jam syuting yang padat. 

Baca Juga

Seharusnya, menjaga stamina bukan dengan cara mengkonsumsi narkoba, tapi dengan vitamin. Selain itu, tubuh juga berhak mendapatkan haknya untuk istirahat yang cukup. Bukan dengan doping agar selalu fit dan kuat. 

Salah, ketika yang haram dijadikan alasan untuk mencari pembenaran. Semua terjadi karena nyatanya dunia keartisan dituntut untuk menjadi pribadi yang sempurna di mata para penggemarnya, kerja tak mengenal waktu demi rupiah dan eksistensi diri. Berusaha tampil optimal walaupun dengan cara yang salah. 

Maka seharusnya, para artis sebagai influencer dapat memberikan hal yang positif pada masyarakat. Karena mengingat remaja saat ini mudah terjerumus pada pergaulan yang buruk, bila idolanya bersikap negatif maka tak heran jika penggemarnya ikut terbawa dalam lingkaran hitam. 

Tak hanya individunya saja, tapi juga lingkungan keluarga, masyarakat serta negara. Semuanya saling bekerjasama dalam menjaga dan mengawasi. Terpenting adalah negara sebagai benteng terkuat dalam penjagaan tatanan hidup masyarakatnya, negara harus mampu memberantas masalah narkoba hingga ke akarnya.

Negara dan aparat harus mampu dan saling bekerja sama dalam memberikan hukuman pada tersangka. Hukuman yang menghasilkan efek jera. 

Seperti hukum dalam Islam, yang mana hukumannya akan menghasilkan efek jera agar segala tindakan kriminal ataupun tindakan yang dapat merusak generasi serta negeri, tidak terulang kembali. 

Wallahu’alam bishowab 

Pengirim: Nurul Rachmadhani, Ciomas-Bogor 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement