Jumat 26 Jul 2019 08:40 WIB

IPB Raih 3 Juara Mahasiswa Berprestasi Nasional

Pesan rektor IPB: Buatlah sejarah-sejarah baru.

Rektor IPB University, Dr Arif Satria (kedua dari kanan)  bersama dua mahasiswa IPB University yang sukses meraih juara di ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019.
Foto: Dok IPB
Rektor IPB University, Dr Arif Satria (kedua dari kanan) bersama dua mahasiswa IPB University yang sukses meraih juara di ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Dua mahasiswa IPB University berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019. Safhira Alfarizi, mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University berhasil meraih juara pertama dalam ajang Kategori Program Diploma. Sementara itu, Mahtuf Ihsan, mahasiswa Fakultas Kehutanan, IPB University memboyong  juara ke-2 untuk kategori Program Sarjana. 

Selain itu, Safhira juga terpilih sebagai The Most Inspiring Student dalam ajang kompetisi nasional paling bergengsi bagi mahasiswa Indonesia ini.

Pengumuman pemenang disampaikan oleh dewan juri dalam acara puncak Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2019 di Swissbell Hotel, Bogor,Kamis  (25/7) malam.

Juara pertama kategori Program Sarjana dimenangkan oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan juara ke-3 diraih oleh mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Sementara itu untuk juara ke-2 Kategori Program Diploma dimenangkan oleh mahasiswa Politeknik Elektronik Negeri Surabaya. Adapun juara ke-3 diraih  oleh mahasiswa Universitas Brawijaya.

Rektor IPB University, Dr Arif Satria menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kemenangan dua mahasiswa IPB University tersebut. Ucapan selamat juga rektor sampaikan kepada para pemenang dari perguruan tinggi lainnya.

Melalui pantun yang indah, Rektor IPB University berpesan kepada mahasiswa yang terpilih menjadi yang terbaik untuk tetap rendah hati.  Rektor juga berpesan kepada mahasiswa berprestasi untuk terus membuat sejarah-sejarah baru karena keterbelakangan dan kebodohan bukan semata karena buta huruf, namun lebih karena ketidakmauan untuk terlibat dalam proses sejarah. 

"Buatlah sejarah-sejarah baru, buatlah footprint-footprint baru dengan memiliki kreativitas dan leadership. Leadership bukan soal posisi, akan tetapi leadership is about influence. Sejarah baru harus dilalui untuk memberikan added value dan multiplier effect bagi kemajuan bangsa. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional ini merupakan ajang  untuk membangun semangat anak-anak bangsa untuk memberikan yang terbaik bagi bangsanya,” ujar rector IPB dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/7).

Direktur Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Dr  Didin Wahidin  menyampaikan, tahun ini prestasi mahasiswa mengalami kenaikan. "Ini mencerminkan naiknya kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan prestasi semakin meningkat, selayaknya disyukuri dengan hati,  ucapan dan wujudkan dengan kerja nyata, juga untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan umat. Prestasi putra-putri terbaik sebaiknya menjadi sumbangan besar untuk menjadikan bangsa ini sejajar dengan bangsa lain, " ungkap Dr  Didin.

Koordinator Juri kategori program Diploma , Dr  Ilah Sailah menyampaikan, secara umum dalam karya ilmiah, tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya. "Demo produk mahasiswa juga jauh lebih serius.  Demo produknya bukan hanya kecil-kecilan skala laboratorium, namun ada yang sudah diimplementasikan dan semua ada kaitannya dengan revolusi industri 4.0, " jelas Dr Ilah.

Demikian juga dalam hal penguasan bahasa Inggris, juri mengatakan performance finalis jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Hal serupa disampaikan Koordinator Dewan Juri untuk Kategori Sarjana, Prof Sukoharjono. "Tahun ini secara umum dalam karya ilmiah jauh lebih baik. Yang berbeda adalah dalam menyampaikan karya ilmiah di mana tahun ini penyampaiannya dalam bentuk poster. Hal ini untuk lebih memperjelas gagasan kreatif. Kemampuan bahasa Inggris jauh lebih dari tahun-tahun sebelumnya.  Selain itu temuan-temuan baru pun meningkat. Bahkan intensif dalam kegiatan sosial, " kata Prof Sukoharjono.

Juri berharap, pendampingan di perguruan tinggi untuk para mahasiswanya agar  lebih baik ke depannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement