Selasa 23 Jul 2019 10:00 WIB

UMM Terlibat dalam Aksi Bersih Sepadan Sungai Brantas

Aksi bersih sepadan Sungai Brantas fokus mengurangi dampak sampah pada lingkungan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Sungai Brantas (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Sungai Brantas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Kesadaran Sinergitas Lintas Batas yang tergabung dalam Social Movement Alamku Hijau melakukan Apel Bersih, Ahad (21/7). Mereka terdiri dari unsur instansi, TNI Polri, akademisi lembaga, ormas atau komunitas dan media se-Malang Raya. Kali ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) didapuk sebagai koordinator aksi bersih ini.

Secara bersama-sama, aksi yang dimulai sejak pukul 07.30 hingga 11.00 WIB ini dimulai dengan Apel Bersih. Dilanjutkan dengan bersih sampah sepadan sungai Brantas seputaran Landung Sari-Tlogomas. Lalu penghijauan sepadan sungai dan diskusi ekologi yang menghadirkan para pemateri dari DLH Kota Malang, Kodim 0833 Kota Malang, serta anggota dari Polres Malang Kota.

Baca Juga

Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan, UMM, David Hermawan, mengungkapkan, menjaga lingkungan itu hal terpenting. Terlebih di Indonesia, tak terkecuali Malang Raya, banyak terjadi bencana tersebab manusia abai menjaga lingkungan. “Tak hanya kehidupan petani, rusaknya sungai Brantas akan berakibat buruk pada kelangsungan flora dan fauna sekitranya," katanya.

Sementara, Founder Gerakan Alamku Hijau, Harianto, menerangkan pihaknya berserta 400-an orang yang terlibat dalam aksi hari ini fokus mengurangi dampak sampah pada lingkungan. “Di Malang, baru hujan kecil saja sudah banjir. Kami menekankan, buanglah sampah sampah pada tempatnya, jangan di sungai,” tekannya.

Aksi yang sebetulnya dilakukan tiap minggu ini diharapkan bisa menggugah kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan yang sama. Hal ini setidaknya di tingkatan Rukun Warga (RW). “Kita kembalikan gotong royongnya, kita kembalikan kesadarannya, dan saya berharap semua pihak dapat berpartisipasi menjaga lingkungan. Saat ini kita fokus di Sungai Brantas dan sunga-sungai penyangga sungai Brantas,” ungkap Harianto.

Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Joao Karvalho menyatakan, kebersihan itu bukan tanggung jawab pemerintah. Kebersihan, disebutnya, menjadi tanggung jawab individu masing-masing. Semua elemen masyarakat harus sadar akan kebersihan lingkungan. "Meski kegiatan aksi bersih ini rutin, tidak akan berarti jika masyarakat tidak disadarkan,” kata Joao, melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement