Jumat 19 Jul 2019 10:38 WIB

Mobil Kaca UMM Sambangi Lapas Perempuan Malang

Terdapat 90 Warga Binaan Pemasyarakatan yang ikut serta

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Mobil Kamis Membaca (Kaca) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) belum lama  ini menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas II A Sukun, Kota  Malang.
Foto: dok. UMM
Mobil Kamis Membaca (Kaca) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) belum lama ini menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas II A Sukun, Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mobil Kamis Membaca (Kaca) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali berkunjung ke Lapas Perempuan Klas IIA, Sukun, Kota Malang. UMM mengadakan pelatihan membatik dan menulis blog di dalamnya.

Di kegiatan tersebut, terdapat 90 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang turut serta dalam dua pelatihan ini. Sekitar 60 orang WBP di antaranya mengikuti kelas membatik sedangkan 20 orang mengikuti kelas menulis blog.

 

Pada kelas blog, WBP diberi pelatihan untuk memanfaatkan pengetahuan luas hasil membacanya untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Pelatihan ini ditujukan untuk memanfaatkan era digital bagi WBP setelah menyelesaikan masa hukumannya. “Kita ajarkan cara membranding diri melalui Blog dan memanfaatkannya sebagai media bisnis,” jelas Pemateri Pelatihan Blog, Mirza Bareza, melalui pesan resmi yang diterima Republika.

Selain kelas blog, ada pula kelas membatik. Para peserta diminta untuk membatik dengan pola yang telah tersedia di permukaan kain. Kegiatan membatik ini diinstrukturi Belinda Dewi Regina dari Lembaga Kebudayaan (LK) UMM. L

Belinda mengungkapkan, pelatihan ini merupakan kegiatan yang strategis. Artinya, pelatihan ini dapat menjadi bekal para WBP nanti untuk mengembangkan wirausaha batik sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru. Ia pun berharap agar ke depan para peserta dapat benar-benar menerapkan keahliannya, salah satunya dengan membatik.

Kunjungan kedua kali ini juga kembali disambut hangat oleh para WBP. Ketika Mobil KaCa memasuki lapangan olah raga Lapas, para WBP sudah berkumpul dan bersiap mengikuti setiap agenda yang dibawa Mobil Kaca. Tak hanya itu, para WBP pun diperkenankan meminjam buku untuk dibaca dalam beberapa hari.

Beberapa WBP dilaporkan dapat menghabiskan satu novel setebal 300 halaman dalam dua hari. Dini Dwi merupakan salah satu WBP yang mengaku senang membaca novel. Selain itu, secara konsisten Dini juga perlahan-lahan menyusun novelnya sendiri yang ia tulis dengan tangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement