REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA SELATAN -- Relawan LAZIS Wahdah dan SAR Wahdah Islamiyah harus bekerja keras untuk mencapai Desa Seketa, Halmahera Selatan yang merupakan wilayah terdampak parah gempa berkekuatan 7,1 SR, Senin (15/7) kemarin. Sebanyak 28 unit rumah rusak di Desa tersebut.
Status darurat sudah diberlakukan mulai hari ini hingga dua pekan ke depan. Sementara pengungsi ditempatkan di 14 titik pengungsian. Saat ini, relawan telah bergerak dan membangun posko tepat di dekat pesisir laut Desa Seketa, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan.
Ketua Tim Assesment Abu Umar mengatakan untuk sampai ke Desa Seketa, relawan LAZIS Wahdah dan SAR Wahdah Islamiyah harus melewati jalur laut menuju pulau Tidore dan melakukan perjalanan darat delapan jam dari Sofifi ke Seketa. Di sepanjang perjalanan terdapat tenda-tenda penduduk yang dibangun seadanya. Mereka memasak dari bahan alam, sebab untuk bantuan yang masuk masih sangat minim.
Posko LAZIS Wahdah di Desa Seketa siap melayani kebutuhan masyarakat utamanya distribusi logistik dan kebutuhan vital pengungsi, termasuk program layanan psikososial trauma healing. “Tadi kita sudah bincang-bincang dengan BPBD Maluku Utara. Mereka sangat antusias menyambut kedatangan kami,” lanjut Abu Umar dalam laporannya.
Pengirim: Rudisa Putra, Kabupaten Bogor
Ikuti Whatsapp Channel Republika
