Kamis 18 Jul 2019 12:45 WIB

Buka Pameran GIIAS 2019, JK: Kemacetan Tanda Ekonomi Maju

Salah satu kemajuan negara diukur daripada perkembangan industri kendaraan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka secara resmi pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (18/7).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka secara resmi pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka secara resmi pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. JK menekan tombol yang menandai pembukaan pameran yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada 17-28 Juli tersebut.

Dalam sambutannya, JK mengaku senang bisa kembali berpartisipasi membuka pameran tahunan tersebut. "Saya sendiri sudah langganan berkali-kali membuka acara ini di tempat ini, bagi saya hal ini menyenenangkan untuk mengikuti perkembangan otomotif Indonesia karna juga otomotif ini merupakan dunia saya sejak 50 tahun yang lalu," ujar JK di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7).

JK menekankan pentingnya industri otomotif bagi Indonesia. Sebab menurut JK, salah satu ukuran kemajuan suatu negara ditentukan dari perkembangan industri otomotif.

"Salah satu kemajuan negara diukur daripada perkembangan industri kendaraan ini," ujar JK.

JK pun berkelakar macetnya suatu negara menandakan majunya ekonomi suatu negara. Hal itu pun yang terjadi di Indonesia.

"Jakarta dan kota-kota lain macet karena mobil. Tanda-tanda ekonomi suatu bangsa, kalau sudah macet, karena hanya negara yang penduduknya beli mobil yang bisa macet," ujar JK.

Karenanya, dalam kesempatan itu ia pun mendukung terus berkembangnya industri otomotif. Menurut JK, Pemerintah juga selalu mendukung upaya pengembangan industri otomotif di Indonesia.

Perhelatan GIIAS ke-27 kali ini, selain dihadiri Wapres JK, juga dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ada sekitar 341 pabrikan yang terlibat. Baik itu pabrikan kendaraan roda dua, pabrikan kendaraan roda empat atau lebih serta pabrikan pada sektor industri penunjang otomotif lainya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement