Sabtu 13 Jul 2019 23:51 WIB

Bekraf: Gim Lokal Bisa Raih Ceruk Pasar Edukasi Anak

Gim yang dibuat untuk anak-anak harus bersifat mendidik dan aman.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Gim lokal, Tahu Bulat.
Foto: ist
Gim lokal, Tahu Bulat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan developer atau pengembang gim lokal di Indonesia belum maksimal. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyarankan para pihak yang akan membuat gim untuk mencari ceruk pasar yang memang belum banyak digeluti salah satunya gim untuk anak-anak.

"Game untuk anak kecil yang aman untuk mereka dan mendidik yang bisa dimainkan bersama ibunya dan bapaknya," ujar Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari di acara pameran gim, Bekraf Game Prime 2019 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7).

Namun ia menekankan, gim yang dibuat untuk anak-anak harus bersifat mendidik dan aman. Apalagi jika gim tersebut bisa dimaikan bersama orang tua sebagai upaya bentuk pengawasan.

Hari mencontohkan, gim anak itu bisa berupa permainan menggambar dan mewarnai. Bisa juga permainan lain yang juga meningkatkan kemampuan kognitif anak.

Selain itu, ia berharap para pengembang gim juga menciptakan permainan yang menonjolkan kearifan lokal. Atau gim dengan ceruk pasar untuk kalangan dewasa tetapi dengan gim yang menumbuhkan kemampuan kognitif.

Menurut dia, sumbangsih pengembang gim lokal terhadap gim Indonesia masih kecil jumlahnya. Kondisi ini berbanding terbalik dengan ceruk pasar gim Indonesia yang berada di peringkat 16 dunia.

Hari menyebutkan, peranan pengembang lokal terhadap market size hanya 0,4 persen dari nilai Rp 1 juta dolar AS. Ia berharap, lima tahun ke depan atau 2025, jika dari Rp 2 juta dolar AS, gim lokal mampu menguasai market size sebesar 25 persen.

"Kita bisa menguasai 25 persen market size dari industri game. Industri kalau sekarang adalah Rp 1 juta dolar lima tahun lagi bisa jadi Rp 2 juta, 25 persen adalah game developer lokal," kata Hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement