Jumat 12 Jul 2019 18:05 WIB

UMM Latih Mahasiswa Asing Jadi Duta Budaya Indonesia

Setelah lulus dari UMM para mahasiswa asing diharap jadi duta budaya dan pariwisata.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kampus UMM.
Foto: Dokumen.
Kampus UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melatih 24 mahasiswa asing menjadi duta budaya dan bahasa Indonesia. Pembekalan ini diharapkan bisa diperkenalkan di masing-masing negara asal mereka seperti Papua Nugini, Vietnam, Thailand, Ukraina, Mesir, Yaman, hingga Amerika Serikat.

Kepala BIPA UMM Arif Budi Wuryanto mengatakan, para mahasiswa asing ini sebenarnya tengah mengikuti Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KMB) dan Darmasiswa Kemdikbud RI yang diadakan di lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM.

“Setelah lulus dari Universitas Muhammadiyah Malang nantinya mereka akan menjadi duta Budaya dan Pariwisata Indonesia di negaranya masing-masing,"  terang Arif.

Selama sepekan, mereka juga dikenalkan beragam alat musik, pakaian adat hingga belajar menari. Toni Dian Effendi selaku dosen Program Studi Hubungan Internasional (HI) UMM menjadi pemateri perdana dalam pembelakan. Dosen yang pernah tinggal di Jepang ini turut menyampaikan progres yang harus dilakukan sebagai calon diplomat kedalam tiga tahap.

"Tahapan ini tidak boleh dilewatkan para calon diplomat," tambah dia melalui pesan resmi yang diterima Republika.

Tahap pertama, calon diplomat harus mengenalkan tentang Indonesia guna menunjukkan kesan positif. Selanjutnya, keikutsertaan dalam mempelajari Indonesia sehingga muncul sebuah ketertarikan dalam diri para pembelajar. Yang terakhir, tahap pemahaman tentang Indonesia.

"Dan bentuk kontribusi terkecil sebagai seorang diplomat untuk Indonesia itu minimal harus bisa bercerita tentang Indonesia," ungkap dosen HI UMM ini.

Peserta asal Mesir, Rania, menyatakan kelas yang diikutinya sangat menarik. Hal karena ia banyak belajar tentang menjadi orang Indonesia yang berkarakter. Dengan menampilkan sikap yang demikian, sambung Rania, orang asing akan tertarik berkunjung dan mempelajari budaya dan bahasa Indonesia.

Di tempat kelahirannya Mansoura, Mesir tidak banyak orang yang kenal Indonesia apalagi budayanya. “Saya ingin kirim budaya ini, budaya Indonesia, ke kota saya dan membuat mereka mau datang ke sini. Kalaupun bahasa kami berbeda, melalui keramahan orang Indonesia yang saya pelajari di sini, saya yakin orang-orang asing, terutama tempat di mana saya berasal tertarik datang ke Indonesia,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement