Senin 28 Jan 2019 11:41 WIB

Nyawa Ibuku

Masih adakah yang perduli dengan nyawa ibuku, ya Rabbi?

Sungkem kepada ibu (ilustrasi)
Foto:
sungkem kepada ibu (ilustrasi)

NASIHAT IBU

Lidahku terbata-bata saat kau ajari

mengeja alif

Kilas senyummu menatapku dengan

lemah lembut

Mengisyaratkan kebodohan tak selalu

berujung kedangkalan

Tatapanmu sungguh memancarkan

segenggam energi tanpa batas

Nak,

Dunia ini amat rapuh

Bilamana harta kekayaan semata yang kau jaminkan

Kubur dalam-dalam cintamu yang berakhir

tanah liat

Seorang diri kuterpatung mengenang sosok ibu

Berderai air mata ini tak mampu menahannya

Bilamana ibu ada di sisiku saat ini

Kan kukatakan Ibu anakmu sudah mengerti

(Kotapinang-Sumatra Utara, 2018)

TENTANG PENULIS

NUR IRDAWANA NASUTION seorang remaja biasa penjual kerupuk jalanan yang hidup dalam kesederhanan di desa pelosok. Lahir di Dusun Pekan Sisumut, tepatnya Kecamatan Kotapinang, Medan, Sumatra Utara. Lahir pada 17 Maret 2001. Hobi menulis sejak SMP. Saat ini bersekolah di SMAN 1 Kotapinang. Sejumlah 50 buku antologi lebih dan prestasiprestasinya di bidang menulis telah mengukir dunia literasinya.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement