Senin 20 May 2019 10:40 WIB

Bulan Memancar

Bulan memancar, memantulkan bayangan tubuh mereka ke permukaan aspal yang kasar

Bulan Memancar
Foto:

Jame baru saja menuntaskan buang hajatnya, ketika mendengar sesuatu yang mencurigakan di toilet sekolah. Jame mendekat ke sumber suara yang berasal dari sebuah kamar mandi yang di pintunya ditempel sebuah permakluman: “pintu rusak, jangan dibuka!” Saat Jame merapatkan telinganya di pintu, suara itu semakin jelas: suara-suara seperti orang mendesah. Terdorong oleh rasa penasaran, Jame pun memutar gagang pintu itu.

Tak dinyana, tiba-tiba saja pintu itu terbuka dengan posisi miring dan nyaris roboh karena salah satu engselnya tidak berfungsi. Jame nyaris tidak percaya ketika melihat sosok yang dikenalnya sedang berdiri dengan celana melorot. Sosok itu pun segera menarik celananya ke atas.

Antara gugup, kaget, malu, dan murka karena aibnya terbuka, dengan kalapnya Efendi melayangkan tendangan beruntun yang teramat keras ke daerah vital teman sekelasnya itu. Maka dalam sekejap, pandangan mata Jame menjadi gelap. Sebuah rasa sakit yang teramat dahsyat membuat dunia di sekitar Jame berhenti seketika. Lantas, dengan tubuh yang masih gemetar dan rasa malu yang tidak bisa ditanggungnya, Efendi pun melarikan diri dari tempat kejadian.

Tubuh Jame yang tersungkur tidak berdaya ditemukan oleh seorang petugas cleaning service yang hendak menyelesaikan tugas hariannya, tidak lama kemudian. Petugas itu menemukan selembar foto, seorang perempuan dengan pose yang menakjubkan, yang selanjutnya dikenali sebagai seorang bintang film dewasa. Selembar foto itu telah melayang jatuh dari tangan Efendi ketika pintu kamar mandi yang rusak itu terbuka untuk pertama kalinya oleh tangan Jame.

Setelah peristiwa itu, Jame hanya bisa menanggung kegetiran: ia kehilangan salah satu testisnya. Sementara, satu yang lainnya nyaris tidak berfungsi dan harus ditangani lebih lanjut oleh seorang dokter.

Di kemudian hari, di usianya yang matang, ketika Jame bertemu Latifa, ia menceritakan semuanya. Latifa sempat menghilang beberapa hari, namun kembali muncul di hadapan Jame dan mengatakan sesuatu yang membuat hubungan mereka berujung di pelaminan.

“Kita harus percaya pada keajaiban Tuhan,” ujar Latifa saat itu. “Setidaknya, kita akan memiliki seorang anak, kan?” Jame berdoa semoga keajaiban benar-benar akan menghampiri mereka berdua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement