Kamis 11 Jul 2019 11:40 WIB

Cara Mahasiswa UMM Cegah Anak Antisosial

Salah satu cara dengan menggelar kegiatan berpetualang bersama maskot lucu.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menemukan cara untuk mencegah anak antisosial. Salah satunya dengan menggelar kegiatan berpetualang bersama maskot lucu bernama "Gogo".

Kegiatan yang bekerja sama dengan tempat wisata Tlogoland Lawang Kabupaten Malang ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari anak-anak dan orang tua. Di kegiatan ini anak-anak diajak untuk mengembangkan kreativitasnya. Beberapa di antaranya dengan melukis pot, farmer dance, menanam bibit, konsultasi psikologi, dongeng teatrikal, outbond dan hadirnya Mobil Kaca UMM.

Baca Juga

Nabella Azhariana, akrab disapa Bella, selaku programmer acara "Petualangan Bersama Gogo" mengungkapkan, program tersebut merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi anak-anak terlalu gandrung dengan gawai saat ini. Apalagi banyak anak-anak yang mengisi masa liburan dengan bermain gawai. Padahal, kecanduan gawai memiliki dampak kurang baik terhadap masa perkembangan anak kita.

"Utamanya anak jadi sulit bersosialisasi," katanya.

Melihat situasi ini, Bella dan tim mencoba mengalihkan perhatian anak dari gawai. Terlebih lagi, beragam aktivitas dan kreativitas dapat mengembangkan saraf motorik anak. Salah satu kegiatan menarik lainnya yakni berkebun.

Tlogoland sendiri, sambung Bella, memang terus berupaya untuk menjaga lingkungan hidup melalui penghijaun. Dengan demikian, kelompok ini akan tertarik untuk mengangkat pesan yang ingin disampaikan kepada pengunjung.

Orang tua peserta, Ika mengaku merasa sangat senang dengan diadakannya kegiatan seperti ini. Sebab, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak usia dini agar lebih mencintai dan menjaga lingkungan. "Anak-anak yang biasanya main di mall atau main gadget, akhirnya dapat menikmati kegiatan lain. Ini bisa jadi kegiatan alternatif anak, misal berkebun saat di rumah," kata Ika melalui pesan resmi yang diterima Republikaco.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement