Jumat 05 Jul 2019 15:47 WIB

IKA UMM Kaltim Terima Hibah Tanah untuk Dirikan Politeknik

IKA UMM akan mengelola lahan bekas tambang batu bara menjadi pusat pendidikan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang
Foto: .
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (IKA UMM) regional Kalimantan Timur (Kaltim) baru saja mendapat amanah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka diminta untuk mengelola lahan bekas tambang batu bara menjadi pusat pendidikan, yakni Politeknik Milenia.

Penggagas Nur Alamsyah Syahid mengatakan, IKA UMM dipercaya mengelola tiga lahan di tiga lokasi berbeda. Semua fasilitas sudah tersedia, hanya membutuhkan penggerak dari alumni UMM lain untuk memperlancar program ini.

Baca Juga

“Karena jika ini berhasil terealisasikan, maka akan menjadi peluang bagus bagi lulusan UMM untuk dapat bekerja di politeknik milenia,” kata Alam.

Alam berharap, IKA UMM dapat menghidupkan kembali wilayah tambang yang saat ini sudah mulai ditinggalkan. Selanjutnya, pihaknya bisa menjadi pendiri untuk perusahaan besar yang akan beroperasi di wilayah tersebut. Tidak hanya di bidang pendidikan, tapi pertanian, peternakan, kesehatan dan lainnya.

Dengan adanya dukungan pemerintah setempat, IKA UMM Regional Kaltim mengaku semangat untuk merealisasikan pendirian politeknik. Apalagi tahap awal pembangunannya akan fokus pada keilmuan peternakan dan pertanian.

Lokasi pertama berada di desa Karang Tunggal kecamatan Tenggarong Seberang. Di desa ini tersedia lahan dan bangunan dua lantai seluas 1,8 hektare. Bangunan yang rencana awalnya digunakan untuk badan diklat pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara ini memiliki model bangunan layaknya tempat perkuliahan.

Untuk lokasi kedua, berada di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang. Rencananya lokasi kedua yang memiliki luas lahan empat hektar ini akan dijadikan laboratorium mini. "Khususnya di bidang pertanian dan perkebunan, mengingat kontur tanah di Kaltim sangat cocok untuk ditanami hasil pertanian maupun perkebunan," katanya melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/7).

Sementara lokasi terakhir menjadi fokus utama Pemprov Kaltim yakni lahan seluas 400 hektare bekas pertambangan batu bara. Di lokasi ini akan dibangun masjid dan boarding school. Untuk tahapannya, saat ini sedang mengurus administrasi lahan.

“Rencananya lahan eks-batu bara tersebut nantinya akan menjadi pusat dari Politeknik Milenia ini layaknya UMM dengan kampus tiga-nya,” ujar lulusan UMM ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement