Senin 08 Jul 2019 17:38 WIB

Robot Pendeteksi Pencemaran di Sungai Citarum Diuji Coba

Robot tersebut akan mengetes di antaranya kadar PH air di Sungai Citarum.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Prototipe robot pendeteksi pencemaran di Sungai Citarum buatan mahasiswa  Telkom University dan Hanbat National University, Korea Selatan mulai  diujicobakan di Oxbow Sungai Citarum di Sektor 6 Citarum Harum, Senin  (8/7). Ujicoba dilakukan bekerjasama dengan satgas Citarum Harum dan  peneliti dari Hanbat National University, Korea Selatan.
Foto: M Fauzi Ridwan/REPUBLIKA
Prototipe robot pendeteksi pencemaran di Sungai Citarum buatan mahasiswa Telkom University dan Hanbat National University, Korea Selatan mulai diujicobakan di Oxbow Sungai Citarum di Sektor 6 Citarum Harum, Senin (8/7). Ujicoba dilakukan bekerjasama dengan satgas Citarum Harum dan peneliti dari Hanbat National University, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG -- Prototipe robot pendeteksi pencemaran di Sungai Citarum buatan mahasiswa Telkom University dan Hanbat National University, Korea Selatan mulai diujicobakan di Oxbow Sungai Citarum di Sektor 6 Citarum Harum, Senin (8/7). Uji coba dilakukan bekerja sama dengan satgas Citarum Harum dan peneliti dari Hanbat National University, Korea Selatan.

Salah seorang peneliti asal Telkom University, Prasetya Dwibawa mengungkapkan kedua universitas melakukan kolaborasi riset. Dengan membuat satu alat yang bisa mengukur kualitas air, suhu, kandungan logam dan kekeruhan.

Baca Juga

"Alatnya mau diuji coba, buatan mahasiswa Telkom University dan Hanbat. Namanya Water Quality Monitoring. Hasilnya kalau yang umum biasa dilaboratorium lama. Dengan ini (robot) diambil sampel airnya lalu diukur kualitas air dan dikirim (ke pusat data) dan langsung tahu," ujarnya di Oxbow Bojongsoang, Senin (8/7).

Dengan uji coba prototipe ini, menurutnya diharapkan ke depan robot tersebut bisa mengukur kualitas air pada tiap titik di Sungai Citarum. Kemudian data yang ada dikirimkan. "Kalau ini baru prototipe pertama masih dalam pengembangan dan uji coba. Fixnya satu sampai dua tahun," katanya.

Ia mengatakan robot pendeteksi pencemaran tersebut akan dibawa oleh drone ke Sungai Citarum. Robot tersebut akan otomatis mengambil air. Katanya proses mengambil sampel hingga mengeluarkan hasilnya kurang lebih dua menit.

Prasetya menambahkan, biaya yang dihabiskan untuk membuat prototipe robot pendeteksi pencemaran sebanyak Rp 25 juta. Kegiatan penelitian menurutnya akan dilakukan kurang lebih satu tahun dan sudah berlangsung sejak akhir Desember 2018.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, robot tersebut akan mengetes kadar PH air di Sungai Citarum, kadar logam, suhu temperatur dan kekeruhan serta oksigen.

Komandan Sektor (Dansektor) 6, Kolonel Inf Yudi Zanibar mengungkapkan keterlibatan berbagai kalangan masyarakat dalam upaya pemulihan Sungai Citarum merupakan amanat dalam peraturan presiden tentang Citarum Harum. Masing masing kalangan katanya bisa berbuat untuk Citarum.

"Budayawan membuat kegiatan disini, peran teknologi dan masyarakat membuat kegiatan di sini juga. Itu yang diharapkan di sektor 6," katanya. Menurutnya, sejauh ini sudah 24 negara yang datang ke oxbow Citarum di Bojongsoang untuk mengetahui lebih tentang Sungai Citarum.

"Diviralkan Sungai Citarum kotor, sejauh mana perkembangannya. Mereka penasaran sehingga datang ke sini," ungkapnya. Menurutnya, pihaknya terus melakukan penyempurnaan untuk Citarum termasuk akan dibangun taman budaya yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement