Jumat 05 Jul 2019 21:39 WIB

Buka Kongres PGRI, Jokowi Minta Guru Perbanyak Porsi Digital

Jokowi minta mampu memberi contoh dan arahan mengenai penggunaan internet.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Joko Widodo
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kongres Persatuan Guru Republika Indonesia (PGRI) XXII Tahun 2019 di Jakarta, Jumat (5/7) malam. Dalam sambutannya, Jokowi meminta guru lebih banyak memanfaatkan media digital dalam menjalankan proses belajar mengajar dengan murid.

Menurutnya, guru tidak boleh kaget lantaran para siswa mulai lebih banyak mengeksplorasi bahan ajar dari internet dan media digital lainnya. "Dunia virtual adalah kampus kita. Belajar dari sana," kata dia.

Baca Juga

Jokowi menyebutkan Google sebagai perupustakaan, Wikipedia sebagai ensiklopedia, dan buku elektronik bisa menjadi buku pelajaran. "Masih banyak media digital lainnya. Kita sering terkaget kaget anak muda belajar mandiri," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta guru ikut mengarahkan siswa dalam mengakses dunia digital. Presiden mengingatkan kemajuan teknologi informasi menyodorkan seluruh informasi yang diinginkan, termasuk konten yang tidak mendidik.

Guru pun diminta mampu memberi contoh dan arahan mengenai penggunaan internet, termasuk media sosial, secara bijak. "Guru harus lebih dari mengajar namun mengelola dan mengarahkan belajar siswa. Kalau tidak ada yang arahkan, bahaya. Buka apa saja di dalamnya ada. Hati-hati," katanya. 

Dalam pidatonya, Jokowi juga meminta para guru ikut mengampanyekan tentang kemajemukan di Tanah Air. Presiden ingin seluruh siswa memahami bahwa perbedaan adalah hal yang lumrah di Indonesia dan harus disikapi dengan bijaksana. 

Presiden juga menyinggung program kerjanya selama lima tahun ke depan yang lebih banyak fokus pada pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Langkah ini menyusul pembangunan infrastruktur fisik secara masif yang sudah dilakukan sejak 2014 lalu. 

"Lima tahun ke depan kita tetapkan bahwa pembangunan kualitas SDM adalah prioritas pembangunan nasional. Artinya bapak ibu berperan sentral dalam lakukan program SDM ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement