Selasa 02 Jul 2019 15:15 WIB

Mahsiswa UMM Ini Selalu Jadi Langganan Juara Nasional

Tm debat UMM ini kerap memberikan 50 persen hadiah untuk orang tak mampu.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Tim debat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sering menjadi juara dalam //event// nasional. Yang terbaru, tim memenangi ajang Debat Competition for University (ECOFU) Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya, 29 Juni 2019 lalu
Foto: Dok UMM
Tim debat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sering menjadi juara dalam //event// nasional. Yang terbaru, tim memenangi ajang Debat Competition for University (ECOFU) Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya, 29 Juni 2019 lalu

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki mahasiswa yang dikenal selalu menjadi langganan juara nasional. Ialah Wildan Arif (Prodi Ilmu Hukum angkatan 2016), Ana Fauzia (Prodi Ilmu Hukum angkatan 2018), dan Muhammad Fitrah Ashary Bangun (Prodi Manajemen angkatan 2017).

Belum genap paruh 2019, tim debat hasil kolaborasi ini sukses mencatatkan skor terbaiknya di empat acara debat level nasional. Yang terbaru, tim memenangi ajang Debat Competition for University (ECOFU) Universitas Katolik Darma Cendika, Surabaya, 29 Juni 2019 lalu. Mereka berhasil menduduki posisi kedua, menyisihkan banyak pesaing lainnya.

Baca Juga

Ketua Kelompok UMMI, Wildan Arif mengaku, mempunyai suatu sikap yang selalu dilakukan saat mengikuti lomba. "Setiap kali kita mau lomba, kita bakal menentukan nazar bahwa 50 persen hadiah kami kasih ke orang yang tidak mampu,” ungkap Arif.

Menurut Arif, inisiatif ini mereka lakukan untuk turut membagikan kebahagiaan. Bagi mereka, kesulitan yang berbuah kemenangan juga harus ditularkan kepada mereka yang kurang mampu. Praktik ini sakaligus juga sarana berdakwah.

Selain menunaikan nazar, faktor dominan yang menjadi kunci kesuksesan tim yang lahir dari warung kopi ini. Antara lain menjalankan ibadah dan doa orang tua. “Meski kita banyak membaca dan berlatih, jika tak melakoni ritual keduanya terlebih dulu, saat menjalani perlombaan merasa ada sesuatu yang kurang dan tidak maksimal,” sambung

Muhammad Fitrah Ashary Bangun.

Di sisi lain, Fitrah juga menceritakan, cerita unik pada pemberian nama kelompoknya. Mereka menamai kelompok, yang semakin lengkap dengan hadirnya si junior Ana Fauzia, dengan sebutan UMMI Team. “Suatu waktu kami bertiga menelepon ibu kami masing-masing. Tak disangka, panggilan kami untuk ibu kami adalah Ummi. Terciptalah nama tim ini. UMMI kemudian diakronimkan dari asal frase 'UMM Indonesia'," tambahnya.

Mengaku tak ada persiapan matang, perkawinan disiplin ilmu Hukum dan Ekonomi yang sudah teruji di banyak acara nasional membuat mereka percaya diri. Terlebih tema yang ditetapkan panitia bertajuk, “Perekonomian Indonesia yang Berorientasi pada Infrastruktur” menjadi topik khusus Ekonomi yang juga dimenangkan di empat ajang lomba sebelumnya. “Pagi jelang lomba, kami sempat ketiduran,” cerita Fitrah.

UMMI Team berhasil menang dengan skor tipis di bawah Institut Pertanian Bogor (IPB). IPB memperoleh 1222 poin, sementara UMM 1212 poin. Peringkat ketiga diraih STIE Perbanas dengan perolehan skor 1194, disusul di peringkat keempat dengan skor 1190 IAIN Salatiga Yogyakarta. Ke depan mereka berencana menjajal debat berbahasa Inggris di kompetisi tingkat nasional dalam waktu dekat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement