Jumat 28 Jun 2019 13:35 WIB

Mahasiswa Manfaatkan Jamur untuk Urai Limbah Medis

Penelitian bermula dari instrumen pengolahan limbah medis yang minim di Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Limbah medis (ilustrasi)
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Limbah medis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menawarkan solusi baru untuk mengurai limbah medis padat rumah sakit. Penguraian limbah padat yang ditawarkan tidak menggunakan pemanasan suhu tinggi, melainkan menggunakan metode biodegradasi dengan jamur sebagai pengurainya.

Salah satu mahasiswa Anne Dwi Tsamarah mengungkapkan, ide penelitian tersebut datang dari permasalahan limbah medis padat di Indonesia yang pengolahannya belum optimal. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah limbah medis padat seiring dengan bertambahnya jumlah rumah sakit di Indonesia.

Baca Juga

Ia juga memaparkan fakta bahwa Indonesia memiliki instrumen pengolahan limbah medis yang minim. “Hanya ada enam di Pulau Jawa dan Kalimantan berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” kata mahasiswi angkatan 2015 itu, melalui pesan singkatnya, Jumat (28/6).

Menyadari bahaya penumpukan limbah medis bagi kesehatan dan lingkungan, Anne bersama dua rekannya yakni Lely Dwi Astuti dan Ulfa Miki Fitriana yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini mengusulkan metode baru. Yakni metode biodegradasi menggunakan kombinasi jamur Aspergillus oryzae (A. oryzae) dan Trichoderma viride (T. viride).

“Dua jamur ini berperan sebagai agen pendegradasi limbah medis padat berupa wadah infus yang merupakan limbah terbesar rumah sakit,” ujar Anne.

Anne mengaku, penelitian yang dimulai sejak April 2019 lalu ini menuai hasil positif. Ia menjelaskan, jamur dengan kombinasi T. viride tersebut mampu mendegradasi limbah medis padat lebih baik dibandingkan dengan penggunaan jamur A. oryzae saja.

Kedua jamur tersebut memiliki enzim yang mampu memutuskan ikatan pada limbah medis padat menjadi produk yang lebih sederhana. “Sehingga massa limbah medis padat yang terdegradasi menggunakan kombinasi kedua jamur tersebut lebih besar daripada degradasi menggunakan satu jenis jamur saja,” kata Anne.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement