Rabu 26 Jun 2019 12:37 WIB

Fishum UIN Suka Gelar Konferensi Internasional Ilmu Sosial

Universitas di era revolusi industri 4.0 harus berkolaborasi dengan kampus lain.

Rep: my27/ Red: Fernan Rahadi
UIN Sunan Kalijaga
Foto: Dokumen
UIN Sunan Kalijaga

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Annual International Conference On Social Sciencies and Humanities (AICOSH) dengan mengambil Tema "4.0 Revolution: Religiosity, identity and social Transformation", Selasa (25/6).

Acara ini merupakan konferensi internasional perdana dan pertama kalinya yang diikuti oleh peserta dari Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara. Para pembicara merupakan ahli dan akademisi dari bidang ilmu sosial dan humaniora dari berbagai negara.

Muhammad Wafi selaku panitia acara mengatakan acara ini sangat penting bagi Fishum sebagai bagian dari instansi pemerintah. Acara ini  juga sebagai ajang untuk menyokong mimpi Fishum untuk lebih dikenal di dunia internasional. 

"Fishum ingin berkontribusi untuk masa depan Asia tenggara sesuai dengan tema konferensi yang diangkat. Acara ini merupakan kolaborasi dengan kampus dan dengan kampus di luar negeri serta kampus di regional Yogyakarta. Selain itu, sponsorship dan partnership yang saling membantu dalam menyokong kegiatan yang besar ini," kata Wafi.

Sementara itu, Dekan Fishum, Muhammad Sodik, menyampaikan acara ini merupakan momentum untuk membangun reputasi internasional bahwa sebagus apapun fakultas dan universitas itu, sejatinya sejauh mana mereka membangun kolaborasi dengan kampus lain. 

"Sehingga dengan hal itu, kami mengundang pembicara dari berbagai negara seperti Singapura, Filipina dan Amerika dan Indonesia, dan ini sudah memenuhi syarat untuk melaksanakan kegiatan internasional yang minimal diikuti oleh empat negara.  Selain konferensi, kami juga punya kegiatan youth camp yang akan dilaksanakan tanggal 28-30 Juni mendatang," katanya.

"Ini merupakan ruang akademik, dan potensial menjadi ruang koneksi sosial, dan bagaimana Fishum mampu menguatkan narasi intelektual dan sosio-kultural.  Dua agenda tersebut diatas akan menjadi agenda tahunan kedepannya, dan semoga semakin meningkat kualitasnya. Kegiatan tersebut akan beriringan karena saat ini, sebagian peserta konferensi juga ikut andil dalam kegiatan youth camp tersebut," katanya menambahkan.

Sodik menambahkan acara ini melibatkan dosen, mahasiswa dan alumni yang menjadi kekuatan bersama. "Tema revolusi industri 4.0 menjadi penting untuk dikaji karena kita sebagai bangsa dan negara belum matang dalam menghadapi Revolusi industri 4.0 ini. Maka dari itu dengan konferensi internasional ini kita berupaya memahami dan kemudian kedepannya menyikapi persoalan dan tantangan terkait revolusi industri 4.0 tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement