REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Setelah melalui beragam pengujian teknis dan riset pasar, kini cakupan produk mobil hybrid kian diperluas. Toyota pun rencananya juga akan menanamkan teknologi itu pada salah satu produk andalanya, Yaris.
Dilansir dari Car Advice, pada Senin (24/6), Toyota memang telah merencanakan sejumlah perubahan menyeluruh pada Yaris. Perubahan itu pun mencakup interior, eksterior dan perubahan mesin. Generasi terbaru itu nantinya akan hadir dalam pilihan mesin bensin dan mesin hybrid.
Rencananya, generasi penerus Yaris itu akan mulai dipasarkan pada 2020. Kehadiran Yaris hybrid itu pun juga dimaksudkan untuk menggantikan produk Prius C (City) yang telah dipasarkan selama delapan tahun.
Soal harga, hingga saat ini belum ada data resmi terkait banderol dari produk Yaris ramah lingkungan itu. Saat ini, meski penjualan Yaris mulai melambat, namun produk yang telah hadir sejak 1999 itu tetap jadi tiga besar di kelasnya dalam hal jumlah penjualan.
Selain Yaris, Toyota juga akan menanamkan mesin hybrid pada Land Cruiser. Rencananya, Land Cruiser hybrid baru mulai dipasarkan beberapa tahun setelah Toyota melakukan perubahan konfigurasi mesin pada 2021.
Head of product planning and development Toyota Australia, Bernard Nadal mengatakan, Toyota cukup terdepan dalam teknologi hybrid. “Brand lain pun tengah mengembangkan teknologi elektrik. Oleh karena itu, dari aspek teknologi, Toyota memiliki banyak opsi untuk bergerak maju,” ujar Nadal.
Di satu sisi, meski terdapat perubahan konfigurasi mesin, ia mengklaim bahwa LC tetap akan memikiki kemampuan yang tangguh baik untuk off-road maupun untuk towing. Ia menekankan, mesin yang dihadirkan tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Apalagi, lanjutnya, mesin hybrid Toyota saat ini dapat diserap pasar dengan sangat baik di Australia, Eropa dan Amerika. Toyota pun telah menyatakan bahwa pada 2025, setiap model juga akan hadir dalam mesin hybrid.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
