Rabu 19 Jun 2019 19:18 WIB

Mengamalkan Kebersihan Sebagian dari Iman

Setelah pelatihan di Ramadhan pemahaman menjaga kebersihan perlu meningkat

Relawan menghimbau pengunjung agar selalu menjaga kebersihan di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Selasa (19/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Relawan menghimbau pengunjung agar selalu menjaga kebersihan di Taman Dewi Sartika, Kota Bandung, Selasa (19/12).

Tak terasa sudah memasuki bulan Syawal, setelah berlatih selama sebulan untuk meningkatkan kualitas diri di Bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia, dimana seluruh ibadah dilipat gandakan pahalanya, bahkan sampai orang tidur pun dihitung sebagai pahala. Karena Bulan Ramadan sebagai bulan pelatihan agar umat muslim ter-motivasi untuk senantiasa mendekatkan diri Kepada Allah SWT, Sang Pencipta Alam.

Tantangan Umat muslim setelah memasuki Bulan Syawal, apakah akan selalu istiqomah dalam menjalankan ibadah, baik sholat shubuh di masjid hingga qiyyamul lail secara rutin selama 11 bulan kedepan atau hingga bertemu bulan Ramadan kembali jika diizinkan oleh Allah SWT.

Sebagai umat muslim tentu beribadah kepada Allah yang paling utama, namun tidak lepas dari interaksi sosial yaitu terhadap sesama Manusia. Banyak ayat Al Qur’an yang menjelaskan Hablum minallah dan Hablum minan-nas. Contoh contoh ayat Al Qur’an yang menjelaskan Hablum Minallah dan Hablum Minan-nas adalah QS Al Baqoroh: 103,  QS. Ali Imron: 102, 112, QS An-Nisa: 36, QS Al-Ma’un.

Di Era Masa Kini, Umat Muslim perlu memperluas keimanan tidak hanya menjaga hubungan dengan Allah SWT, serta sesama Manusia. Tetapi perlu ditingkatkan menjadi sesama makhluk ciptaan Allah, seperti hewan dan tumbuhan. Menjaga hubungan dengan lingkungan dan sesama makhluk Allah cukuplah penting. dan telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam QS. Ar-Rum ayat 41 yang artinya:

“Telah tampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41). 

Ath Thobari menjelaskan didalam kitabnya “Jami’ Al Bayan Fii Ta’wil Al Qur’an”, Allah SWT mengingatkan manusia bahwa, sudah nampak kemaksiatan di daratan bumi dan lautnya dan itu semua akibat dari perbuatan manusia padahal Allah sudah melarangnya.

Peringatan Allah sudah sangat nampak saat ini kerusakan lingkungan baik di darat maupun di laut. Seperti kebakaran hutan, rusaknya terumbu karang, serta pencemaran lingkungan lainnya. Data kebakaran hutan menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dari Januari hingga Agustus  2018, sebanyak 194.757 hektare hutan di Indonesia Terbakar.  

Selain itu Pencemaran Lingkungan di Sungai juga cukup banyak, Menurut data Badan Pusat Statistik tentang perubahan status pencemaran sungai di Tahun 2015. Sebanyak 343 titik sungai mempunyai kualitas buruk dari 471 titik sungai yang dipantau oleh KLHK.

Sedangkan untuk pencemaran di lautan, data LIPI pada tahun 2018 menyebutkan diperkirakan 100 ribu hingga 400 ribu ton plastik pertahun milik masyarakat Indonesia masuk ke laut Indonesia.

Mengamalkan Kebersihan sebagian dari Iman.

Ketika sekolah baik dari sekolah dasar atau di pengajian anak-anak, sering disebutkan “Kebersihan sebagian dari iman” walau hadist tersebut dinyatakan lemah oleh para Ulama,  namun makna didalamnya benar karena Islam mengajarkan kebersihan dan keindahan seperti yang tercantum dalam hadist Nabi Muhammad SAW : “Kesucian adalah bagian dari iman”(Muslim, No. 223). Dan hadist lain menyebutkan : “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan suka Keindahan.” (Muslim. No. 91).

Setelah Pelatihan di Bulan Ramadhan, pemahaman kita terhadap Kebersihan sebagian dari iman perlu meningkat. Bukan hanya kebersihan diri sendiri, maupun lingkungan sekitar. Tapi menjaga kebersihan mulai dari pencegahan terjadinya hal-hal yang membuat tidak bersih. Selain itu menjaga kebersihan juga harus meluas kepada seluruh aspek yang kita gunakan dalam kehidupan.

Hal-hal yang menjadi ikhtiar dalam menjaga kebersihan untuk tujuan masa depan, baik kehidupan kita maupun cucu kita kelak. Serta memulai menjaga kebersihan untuk kebersihan sungai, udara, hutan serta ekosistem makhluk hidup lainnya.

Hal yang dilakukan pertama adalah bagaimana mengurangi plastik, sudah banyak kebijakan pemerintah daerah serta kampanye lsm tentang penggunaan plastik, beberapa daerah sudah melaksanakan pengurangan  plastik dari tidak disediakan plastik di mini market, tidak disediakan sedotan oleh beberapa restoran. Serta mengganti tempat makan dengan daun pisang. Lalu untuk langkah yang dilakukan oleh individu ialah dengan membawa bekal dari rumah, lalu membawakan anak tempat makan dan minuman untuk menjadi tempat jajanan di sekolah, menggunakan tas kain untuk belanja, serta hal lainnya.

Kedua, mengurangi pencemaran udara, hal yang bisa dilakukan oleh individu yaitu naik transportasi umum, bersepeda ataupun berjalan kaki baik ke kantor, ke sekolah serta tempat-tempat lainnya. Bagi pemerintah menaikan pajak kendaraan serta menyediakan fasilitas transportasi umum yang layak, aman dan nyaman.

Ketiga, Pengurangan Penggunaan alat-alat elektronik seperti AC, Televisi, gadget. Pengurangan dan penggunaan secara bijak alat elektronik, mampu menurunkan konsumsi listrik dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh radiasi.

Keempat, menggunakan energi terbarukan, seperti penggunaan panel surya dalam membangkitkan listrik, lalu biogas dalam mengganti bahan bakar transportasi.

Itulah beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan dalam meningkatkan kualitas keimanan kita dalam 11 bulan kedepan, semoga bermanfaat

Taqobalallahu Minna Wa Minkum.

Penulis: Fathin Robbani Sukmana, Alumni Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah Bogor tahun 2016

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement