Senin 17 Jun 2019 17:33 WIB

4 Mahasiswi Unhas Ciptakan Sabun Tanah untuk Bersuci

Sabun untuk bersuci diciptakan untuk mereka yang sering berinteraksi dengan anjing.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Andi Nur Aminah
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Hasanuddin menciptakan sabun tanah untuk bersuci. Ketua tim, Ananda Sekar Ayu Pertiwi Syakir menjelaskan, sabun tersebut memudahkan seorang Muslim bersuci dari air liur anjing.
Foto: Dok Ananda Sekar Ayu Pertiwi Syakir
Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Hasanuddin menciptakan sabun tanah untuk bersuci. Ketua tim, Ananda Sekar Ayu Pertiwi Syakir menjelaskan, sabun tersebut memudahkan seorang Muslim bersuci dari air liur anjing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menciptakan sabun tanah yang dapat digunakan untuk bersuci dari air liur anjing. Menurut salah satu anggota tim, Ananda Sekar Ayu Pertiwi Syakir dari Fakultas Kedokteran Hewan mengatakan, karya tersebut sedang diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kewirausahaan, Senin (17/6).

"Terkait dengan bahan sabunnya seperti bahan sabun pada umumnya. Ada NaoH, Gliserin, minyak zaitun, minyak kelapa dan lain-lain. Baru setelah tercampur semuanya, kemudian ditambahkan tanahnya," kata Sekar kepada Republika.co.id.

Baca Juga

Ia menjelaskan, ide pembuatan sabun tersebut muncul dari pengalamannya berkuliah di Fakultas Kedokteran Hewan. Saat kuliah, mau tidak mau ia sering berinteraksi dengan anjing. Sebagai seorang Muslim, ia harus senantiasa bersuci setelah bersentuhan dengan air liur anjing.

"Saya melihat sabun ini bermanfaat untuk mahasiswa fakultas kedokteran hewan ataupun dokter hewan. Selain itu, sabun ini juga bisa digunakan untuk Muslim yang memelihara anjing. Masalah itu yang melatarbelakangi saya dan teman-teman saya membuat sabun ini," ujarnya.

Mereka yang menciptakan sabun tersebut adalah Ananda Sekar Ayu Pertiwi Syakir (Kedokteran Hewan), Ayu An Nisaa (Kedokteran Hewan), Nurlatifah Amu (Sosial Ekonomi Perikanan) dan Farida Hanum Amu (Fakultas Kesehatan Masyarakat). Keempat mahasiswi Unhas tersebut berada dibawah bimbingan Dr. drh. Dwi Kesuma Sari.

Kemudian, Sekar menambahkan, sabun yang dibuatnya berbentuk kotak 4x6 cm, tipis layaknya kertas. Sabun yang sudah dipasarkannya itu digunakan untuk sekali pemakaian. "Kami sudah jual juga, satu bungkusnya isi 12, harganya Rp 15 ribu," ucapnya.

Ia bersama rekan-rekannya telah memulai proram tersebut pada semester ganjil 2018. Ia mengaku, sebelumnya telah mengikuti beberapa seleksi di tingkat universitas. Karya tersebut akan diuji oleh tim juri dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada 25-28 Juni mendatang.

Kedepannya, ia dan rekan-rekannya berharap dapat mematenkan karya tersebut. Selain itu, ia juga berencana untuk berkonsultasi dengan MUI dalam rangka menentukan kadar tanah yang harus dicampurkan ke dalam sabun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement