Senin 17 Jun 2019 19:17 WIB

Zonasi Sekolah Hanya Melahirkan Generasi Pasrah

Zonasi sekolah hanya melahirkan generasi pasrah karena sudah pasti diterima sekolah

Pendaftaran PPDB online SMA.Sejumlah orang tua dan Calon Siswa melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA-SMK di SMAN 2 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/6).
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Pendaftaran PPDB online SMA.Sejumlah orang tua dan Calon Siswa melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA-SMK di SMAN 2 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/6).

Sebagai seorang kakak yang memiliki adik usia sekolah, saya merasakan benar dampak dari sistem zonasi sekolah. Dengan adanya peraturan tentang zonasi sekolah menurut saya memang ada baiknya tetapi banyak juga mudhorotnya.

Entah penilaiannya berdasarkan apa, yang jelas SMP di kota malang tidak merata penyebarannya. Kalau begitu apa solusi bagi rumah-rumah yang tidak terjangkau dengan sekolah?? 

Baca Juga

Masuk swasta itu mah bukan solusi bapak/ibu, semua orang juga tahu kalau tidak diterima di negeri larinya nanti akan ke swasta. Kalau tahu begitu dari awal kita sudah daftar ke sekolah swasta saja.  

Swasta yang bagus pun sudah banyak yang tutup. Saya juga anak negeri yang ingin juga merasakan dana bantuan dari pemerintah. Karena itu memang kewajiban negara "mencerdaskan kehidupan bangsa" apa hanya slogan yang dibacakan di setiap upacara bendera. 

Dengan adanya sistem zonasi anak-anak yang rumahnya disebelah sekolahan mereka tidak akan ada semangat belajar. Karena sudah pasti akan diterima di sekolahan tersebut.

Jadi artinya ngapain belajar mending main game online saja, toh pasti diterima disekolah ini. Zonasi sekolah hanya akan melahirkan generasi-generasi yang pasrah tanpa pernah merasakan apa itu artinya berjuang.

Wahai pemangku-pemangku kebijakan lihatlah kebawah, lihatlah jeritan hati anak-anak bangsa. Yang ketika mereka akan ujian mereka berjuang mati-matian. 

Jangan mematahkan semangat belajar mereka. Kalau pun memang dipaksakan zonasi haruslah ada solusi bagi yang terdampak yang di wilayahnya tidak ada sekolah negeri. Dan hapuslah UN karena tidak berguna sama sekali. Tengoklah kebawah bapak/ibu generasi-generasi seperti apa yang akan anda ciptakan?

Pengirim: Fatimatuz zahro, Kota Malang

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement