Sabtu 18 May 2019 22:45 WIB

Langkah-Langkah Optimalkan Ibadah di Malam Lailatul Qadar

Ada empat langkah mengoptimalkan ibadah di Malam Lailatul Qadar

Sejumlah umat muslim bertadarus Alquran di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Rabu (8/5/2019).
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah umat muslim bertadarus Alquran di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Rabu (8/5/2019).

Lailatul Qadar adalah malam yang dikabarkan oleh Allah SWT sebagai malam kemuliaaan, dimana nilai keberkahan malam itu lebih baik daripada seribu bulan atau jika dikonversikan pada hitungan tahun, maka beribadah di malam ini lebih baik dari beribadah selama 83 tahun di dunia. Sungguh mulia dan begitu besar pahala dan ampunan  yang Allah berikan pada malam istimewa tersebut. 

Selain itu, lailatul qadar juga merupakan malam dimana para malaikat  dan  malaikat  Jibril turun ke dunia menebarkan salam hingga terbit  fajar.  Secara  tegas  dan jelas Allah SWT menerangkan malam itu dalam firmanNya:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu  bulan. Pada malam  itu turun  malaikat-malaikat  dan  malaikat  Jibril  dengan izin Tuhannya untuk  mengatur  segala  urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Qs. al-Qadar [97]: 1-5).

Sebab turunnya ayat (sabab  nuzul) di  atas telah diterangkan  dalam  sebuah  riwayat, bahwasanya Rasulullah menceritakan kepada para sahabat  bahwa  di  masa  lalu  ada  pemuda  Bani  Israil  yang berjihad  di  siang  hari  dan  beribadah  qiyamul  lail  di  malam  hari  selama  seribu  bulan  berturut-turut. Para sahabat pun berdecak kagum terhadap amalan pemuda bani Israil itu dan membayangkan betapa besar pahala orang itu. Namun Rasulullah Saw menyebutkan adanya pahala yang lebih besar dari itu, yakni amal ibadah seorang mukmin pada suatu malam yang disebut Lailatul Qadar.

Di  samping  itu  Lailatul  Qadar  juga  disebut  oleh  Allah  SWT  sebagai  malam  keberkahan  (lailatul mubârakah). Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (Qs. ad-Dukhân [44]: 3).

Diriwayatkan  oleh  Ahmad  dari  Ubadah  Ibn  Shamid:  Rasulullah  mengabarkan  kepada  kami  tentang lailatul qadar. Beliau berkata, “Dia berada di dalam bulan Ramadhan, di puluhan yang akhir,  malam 21,  23,  25,  27  atau  malam  29,  atau  di  akhir  malam  bulan  Ramadhan.  Barang  siapa  mengerjakan qiyam  pada  malam  itu  karena  imannya  kepada  Allah  dan  karena  mengharap  keridlaanNya,  niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu dan dosa yang akan datang.”

Melihat besarnya pahala pada malam kemuliaan itu, alangkah baiknya seorang muslim mengoptimalkan ibadah pada malam-malam yang telah Rasulullah kabarkan di atas.  Lantas, bagaimana caranya?

Beberapa langkah di bawah ini, dianjurkan untuk kita lakukan.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement