Selasa 07 May 2019 13:04 WIB

Indonesia Kembali Buka Beasiswa Seni dan Budaya

Peserta akan diberikan kurikulum seni dan budaya Indonesia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Muhammad Hafil
Beasiswa (ilustrasi)
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia membuka kembali program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2019 yang diperuntukkan bagi individu dari dalam dan luar negeri. Program BSBI merupakan salah satu program soft power melalui Kementerian Luar Negeri Republika Indonesia (Kemenlu RI) yang memiliki berbagai fungsi.

Direktur Diplomasi Publik Direktorat Jendral dan Diplomasi Publik Kemenlu RI, Azis Nurwahyudi menjelaskan manfaat program BSBI ini salah satunya dapat membangun people to people contact, interaksi antara masyarakat, yang utamanya pemuda internasional dan nasional (Indonesia) melalui media seni dan budaya.

"Selain itu citra positif Indonesia yakni memperkenalkan, mempromosikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia, ujar Azis kepada media beberapa waktu lalu.

Program ini, kata dia dapat menciptakan dan menghasilkan friends of Indonesia, ambassador of Indonesia, dan membangun jaringan Indonesianist. Dalam fungsinya, BSBI juga menggemakan peran Indonesia dalam menghasilkan pemuda sebagai “Agent of Change” atau Agent of Peace yang berarti generasi yang menghargai kemajemukan dan solidaritas.

"Program BSBI berkonsep pendidikan live in. Mereka yang mendapatka ln beasiswa diberikan pengalaman hidup di tengah dan langsung menjadi masyarakat Indonesia," ujar Azis. Penerima beasiswa juga nantinya dapat menyelami kearifan lokal, mempelajari khasanah adat istiadat, nilai dan norma setempat, khususnya seni dan budaya nusantara.  

Adapun peserta BSBI 2019 berasal dari berbagai kalangan dan wilayah. Azis mengatakan, Direktorat Diplomasi Publik telah menerima sebanyak 234 aplikasi dari 48 Perwakilan RI di 42 negara dan 60 aplikasi dari 14 provinsi/31 kota di Indonesia. Komite, kata dia juga telah menerima 72 peserta dari 40 negara, yakni 66 pemuda asing dan 6 pemuda Indonesia (Papua Barat, Berau, Toraja, Kupang, Yogyakarta dan Solo).

"Peserta ini terdiri dari 50 perempuan dan 22 laki-laki, dengan usia 21-27 tahun. Dan tahun ini, ada 3 negera baru penerima yaitu Gambia, Portugal dan Kolombia," kata Azis.

Peserta akan diajarkan kurikulum seni dan budaya Indonesia, khususnya seni dan budaya masing-masing daerah setempat, kearifan lokal, Bahasa Indonesia, studi ekskursi ke tempat-tempat bersejarah dan tempat wisata, serta dilibatkan dalam berbagai kegiatan promosi seni budaya dan pariwisata di daerah masing-masing. Selain itu para peserta juga akan dlibatkan pada sejumlah kegiaan sosial dan pelestarian lingkungan di daerah tempat studi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement