Senin 06 May 2019 10:37 WIB

BUMN Center Bangun Gedung Terintegrasi dengan Kementerian

BUMN Center akan dihuni oleh BUMN-BUMN.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) atau PT PP bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) dan PT Danareksa (Persero) dalam pembangunan dan pengembangan Gedung Telkom dan Gedung Danareksa yang terintegrasi dengan Gedung Kementerian BUMN yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Foto: PT PP
PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) atau PT PP bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) dan PT Danareksa (Persero) dalam pembangunan dan pengembangan Gedung Telkom dan Gedung Danareksa yang terintegrasi dengan Gedung Kementerian BUMN yang berlokasi di Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) atau PT PP bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) dan PT Danareksa (Persero) dalam pembangunan dan pengembangan Gedung Telkom dan Gedung Danareksa yang terintegrasi dengan Gedung Kementerian BUMN yang berlokasi di Jakarta Pusat. Luas tanah yang yang akan dibangun dan dikembangkan, yaitu sekitar ±9.300 meter persegi (milik Danareksa) dan ±11.439 meter persegi (milik Telkom).

Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengatakan nantinya di atas lahan tersebut akan dibangun Gedung BUMN Center yang terintegrasi dengan Gedung Kementerian BUMN (existing).

Baca Juga

“Harapannya dengan membangun Gedung BUMN Center dapat mempermudah serta mempercepat koordinasi serta mendorong terbentuknya kerja sama sinergi antar perusahaan BUMN,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (6/5).

Menurutnya konsep design BUMN Centre adalah Burung Garuda, di mana kepak dua sayapnya merupakan Gedung Kembar yang menyerupai sayap Garuda sebagai lambang Negara Indonesia serta Gedung Kementrian BUMN sebagai kepala dari burung garuda. Adapun desain BUMN Centre ini direncanakan menjadi bangunan dengan kualitas grade A, memiliki 32 lantai yang terdiri dari dua lantai podium, dua lantai facility, satu lantai refugee, 27 lantai office Space serta dilengkapi dengan tiga lapis basement pada masingmasing tower.

Lukman menambahkan pembangunan Gedung BUMN Center akan dimulai dengan dua tahap pengembangan, yaitu Pengembangan West Tower (tanah milik Danareksa) dan dilanjutkan dengan East Tower (tanah milik Telkom). Pengembangan tahap satu diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga tahun dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun ke empat  setelah selesainya masa pembangunan.

“Dalam proses konstruksi, PTPP akan mengimplementasikan teknologi BIM 4D, Virtual Reality, Augmented Realty, Mixed Realty, Laser Scan Technology, Photogrammetry dan 3D Printing sehingga pelaksanaan konstruksi menjadi lebih cepat, akurat, efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas. Kami berharap dengan terjalinnya sinergi antar BUMN akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing perusahaan,” ucapnya.

Selain pengembangan pada tanah Danareksa dan Telkom direncanakan juga akan dilakukan pengembangan pada lahan Garuda Indonesia seluas sekitar 3.955 meter persegi. Pengembangan di lahan milik Garuda Indonesia direncanakan terkoneksi dan terintegrasi pada Gedung BUMN Center dan diharapkan menjadi satu kesatuan daerah perencanaan yang akan dinamakan Kawasan BUMN Center.

“Di atas lahan Garuda akan direncanakan bangunan Gedung setinggi 14 lantai yang memiliki fungsi utama sebagai supporting kegiatan yang ada di dalam Kawasan BUMN Center, sehingga dengan saling terintegrasinya dalam satu kawasan pengembangan diharapkan Kawasan BUMN Center ini sebagai icon dan wadah untuk saling bersinerginya BUMN yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement