Sabtu 20 Apr 2019 21:45 WIB

Menristekdikti: Guru Harus Manfaatkan Teknologi

Kalau seorang guru tidak mengetahui teknologi pasti akan kalah oleh murid

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengatakan di era revolusi industri 4.0 guru perlu mengikuti segala teknologi yang dapat membantunya mengajar. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Wisuda Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Jombang, pada Sabtu (20/4).

"Di era sekarang ini guru tidak boleh ketinggalan di dalam teknologi yang mendukung literasi, karena kalau seorang guru tidak mengetahui teknologi ini pasti akan kalah oleh murid," ungkap Nasir dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu (20/4).

Baca Juga

Nasir mengingatkan ilmu yang diajarkan kepada murid tidak berhenti setiap tahun melainkan terus diperbarui. Oleh sebab itu, guru tidak boleh berpuas diri dengan buku ajaran yang sudah lama terbit.

"Jangan sampai menjadi dosen atau guru ketinggalan teknologi, dengan menggunakan buku yang dipakai cetakan tahun-tahun yang lalu, tahun 2005 atau 2010, padahal sekarang sudah tahun 2019 dan harus update," ungkap Nasir.

Lebih lanjut, Nasir menyatakan, di era Revolusi Industri 4.0 ini akan ada banyak mata pelajaran dan mata kuliah yang dapat diajarkan tanpa guru atau dosen sama sekali. Sehingga, guru dan dosen perlu meningkatkan kemampuan mengajarnya juga dengan bantuan teknologi.

Dengan demikian, para guru tetap dapat memberikan pengajaran yang maksimal. "ami datang ke Korea Selatan, Jepang dan Cina bahkan sampai dengan Kanada. Ada suatu proses pembelajaran dimana mahasiswa sudah tidak lagi bersentuhan dengan orang di tingkat pendidikan tinggi," kata Nasir.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pusat Unifah Rosyidi mengatakan, guru di Indonesia akan tetap dibutuhkan di era Revolusi Industri 4.0. Namun tentu saja para guru harus terus meningkatkan profesionalismenya.

"Profesionalisme adalah kata kunci dan menjadi perhatian global, karena itu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita akan terus belajar dan profesionalisme itulah yang menjadi kuncinya. Dengan terus mengasah diri Insya Allah kita akan bisa memposisikan diri apapun tantangannya di era 4.0," ujar Unifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement