Jumat 19 Apr 2019 03:21 WIB

Menristekdikti: Peningkatan Pendidikan Vokasi Penting

Ini untuk menyesuaikan diri dengan era revolusi industri 4.0.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi vokasi terhadap industri perlu ditingkatkan. Hal ini untuk menyesuaikan diri dengan era revolusi industri 4.0 dan memenuhi kebutuhan tenaga profesional yang terus berubah.

"Pendidikan yang berkualitas bisa membuat negara menjadi maju dan berkualitas dunia. Saat ini pemerintah terus mendorong pendidikan vokasi agar bisa menyediakan tenaga profesional," kata Nasir, dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Kamis (18/4).

Baca Juga

Ia mengatakan, masyarakat masih belum melihat potensi pendidikan vokasi yang berfokus langsung pada industri. Pemerintah, kata Nasir, saat ini sudah menciptakan peraturan yang mendukung industri untuk lebih banyak terlibat dalam pendidikan vokasi, termasuk dari segi dosen.

Nasir berpendapat, dosen harus bekerja sama dengan industri di bidangnya masing-masing. Persentase pengajar yang ideal yakni 50 persen dari dosen akademik dan 50 persen dari dosen industri 50 persen.

"Saya minta pendidikan vokasi bekerja sama dengan industri. Pendidikan vokasi dengan menerapkan magang enam bulan, di samping menghadirkan dosen dari industri," kata dia lagi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua LLDikti Wilayah VI Jawa tengah Dwi Yuwono Puji Sugiharto mengatakan perguruan tinggi vokasi memiliki nilai strategis bagi Indonesia, yaitu pendidikan vokasi dapat menjadi kontributor daya saing negara. Dwi mengapresiasi pemerintah sudah menjadikan penguatan vokasi sebagai skala prioritas melalui berbagai peraturan dan program Kemenristekdikti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement